Ketika itu bermula dari sebuah postingan media online yang dibaca putri sulung Dr Aqua, yakni Alira Vania Putri Dwipayana atau akrab disapa Ara tentang impitan ekonomi yang dihadapi Jimmy.
Alira yang saat itu sedang bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewong di Seoul, Korea Selatan, menghubungi sang adik, putra bungsu Dr Aqua, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana agar bisa membantu Jimmy. Ero menanyakan kepada bapaknya, Dr Aqua apakah memiliki kenalan di Universitas Negeri Padang (UNP) supaya dapat menolong biaya Jimmy.
Seperti dituliskan pada buku super best seller karya Dr Aqua Dwipayana, ”Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”, kondisi kehidupan Jimmy sangat memprihatinkan.
Cobaan bagi keluarganya datang bertubi-tubi. Ibunya meninggal dunia akibat diabetes dan komplikasi selama 11 tahun. Kakak perempuannya Melda Guswita sejak kelas I SMP hingga kuliah, tinggal di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo, Padang. Kakak laki-lakinya, menjadi tukang ojek online. Sejak pandemi, penghasilannya berkurang. Jimmy, sambil kuliah juga menjadi ojek online.
”Saya ingin mewujudkan impian ibu, walau beliau sudah pergi. Beliau sangat ingin saya sukses. Beliau berpesan kepada saya untuk sekolah yang lebih tinggi, sampai S-3 dan mengingankan agar kelak saya menjadi dosen,” kata Jimmy, seperti ditulis dalam buku tersebut, mengutip postingan yang ditulis pada link online yang dikirimkan Alira kepada Ero, https://kitabisa.com/bantukuliahjimmy.
Akhirnya, Jimmy dan kakaknya kini bisa melakukan mobilitas vertikal, memperbaiki nasib dengan pendidikan. Sang kakak kini telah menyelesaikan studi di bidang farmasi.
Jimmy sendiri sudah melaksanakan ujian komprehensif S1 pada 16 Agustus 2021 dan dinyatakan lulus dengan syarat revisi. Ia bahkan menjadi salah seorang penerima beasiswa magister LPDP tahun 2022 berkat asistensi dan sokongan dari Dr Aqua terutama kedua putra dan putrinya, Ero dan Alira.
”Mohon doanya agar saya bisa memberikan pengabdian terbaik dan mewujudkan impian yang ada,” kata Jimmy yang sudah dijadikan saudara asuh oleh Alira dan Ero.
Dalam Buku ”Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” semua dikisahkan tentang kiprah sosial kakak-beradik Alira-Ero Dwipayana.
Di usia yang cukup muda —masih kepala dua— sampai saat ini, Alira-Ero telah menorehkan prestasi yang menjadi idaman semua orangtua.
Prestasi itu tidak hanya mereka ukir dalam kaitannya dengan capaian pendidikan atau lingkungan kampus. Di luar itu, yang tentu membuat kedua orangtua mereka bahagia dan sangat bersyukur ialah Alira-Ero telah menorehkan karya dalam kiprah mereka di bidang sosial-kemanusiaan.
Kepedulian sosial terhadap sesama itu dilakukan di tengah kesibukan kakak-beradik itu bersekolah di SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, dan sesudahnya.
Saat Alira kemudian kuliah di Korea University Business School di Seoul, Korea Selatan dan bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewoong di Korsel, dia terus melanjutkan kiprah sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ero yang kini mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Kiprah mereka selengkapnya tersaji di buku setebal 293 yang juga dibubuhi kata pengantar oleh Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Purn Doni Monardo ini.