Ada kosakata yang tidak familier dalam kamus saya, "menggutus". Dicari di KBBI dengan kata dasar "gutus", tidak ditemukan. Dengan bantuan Om Gugel, dicari lagi, masih tidak ditemukan. Trus, artinya apa? Tolong kawan-kawan yang mengerti, saya perlu pencerahan. Dari bahasa asing atau bahasa daerah manakah "menggutus"?
Saiful Ahmad
Kalau orang Jepara, jika ingin mendeskripsikan yang paling cantik tak terhingga, cukup bilang "cuantik". Ketambahan huruf 'u' setelah huruf pertama. Bukan "Cantiiiiik" dengan 5i. Cakep, jika cakep tak terhingga jadi "cuakep" bukan "cakeeeeep" 5e. Entah di daerah lain. hehe
Johannes Kitono
Ketika membaca CHD judul Chui Mie, terbayang kembali kenangan masih kecil yang indah. Sembilan tahun pernah tinggal di Singkawang yang waktu itu statusnya Ibukota Kab Sambas. Memang tinggal di Asrama Bruder yang lokasinya di samping Gereja Katolik Sto Fransiskus Asisi. Jarak tempuh Pontianak - Singkawang ( 145 km ) 3,5 jam padahal dulu hanya 2,5 jam. Tentu saja wajar kalau start dari Pontianak tengah malam saat trafik senggang. Wawancara dengan Chui Mie dilakukan setelah santap Dadar Tiram dan pare udang. Dan ini yang jadi tanda tanya. Konon Don Juan, embahnya Play Boy kelas dunia juga makan Oyster mentah dulu sebelum ketemu pacar pacarnya. Untuk meningkatkan libido. Tentu kita percaya dadar tiram dan pare udang resto Hakka hanya sekedar menghilangkan rasa lapar saja. Ketika masih walikota Tjhai Chui Mie, Singkawang terpilih sebagai kota toleransi tinggi. Tentu ini prestasi yang harus dibanggakan tapi harus jelas juga kriterianya. Bisa jadi modal untuk melanjutkan term kedua di tahun 2024 nanti.Singkawang dieja dengan Hakka jadi San Keu Jong yang terjemahan bebasnya adalah kota yang terdiri dari Gunung ( San ) Keu ( Laut ) dan di Nam Yong ( Selatan ). Nama Singkawang berasal dari etnis Hakka. Intonasi Hakka Singkawang adalah Hoplo yang nadanya turun naik ( lembut = nyon ). Dialek Hakka Hoplo tersebar di Singkawang, Pemangkat, Sambas, Bangka dan Serawak. Beda dgn Hakka Sin On yang nadanya lebih tegas ( ngang ) dan tersebar di Sanggau,Sintang, Belitung dan Kinabalu.(lanjut)
Er Gham
Ya, waktu saya ke sana awal tahun 2000an, saya juga jarang lihat orang melayu. Sebagian besar terlihat sebagai warga tionghoa. Mungkin suku dayak juga terlihat sebagai warga tionghoa karena memang agak mirip.
Mahmud Al Mustasyar
Berdasarkan penelusuran di Wikipidia, 3 suku utama terbesar di Kalbar bukanlah Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu); tapi suku Dayak : 34.93 %, suku Melayu : 33.84 % dan suku Jawa : 9.72 %. Sedangkan suku Tionghoa terbesar ke 4 sebanyak 8.15 %. Kalau di kota Singkawang, 4 suku utama terbesar adalah suku Tionghoa : 42 %, suku Dayak : 30 %, sedangkan suku Melayu dan suku Jawa masing² sebesar 10 %.
Johannes Kitono
Umumnya pejabat Jakarta yang ke Pontianak selalu ke Singkawang. Alasannya seperti ke Mekah tentu wajib juga ke Medinah.Singkawang ( Skw ) pernah di pimpin oleh Hasan Karman ( HK ) yang etnis Hakka, alumni SMP Bruder. Hal yang membanggakan baik HK maupun Chui Mie bisa selesaikan termnya dengan baik tanpa ada urusan dengan KPK. Menurut kepercayaan etnis Tionghoa daerah yang Hongsuinya bagus akan melahirkan orang pintar dan kaya. Selain kedua walikota etnis Tionghoa, ada konglomerat seperti Ir Pui *Amah* Sudarto dengan bendera Pulau Intan dan Prayogo *Barito*Pangestu dengan bendera Chandra Asri. Dibidang olahraga pingpong ada dr Frans Barlianto ( dh Lian Kim Lun ) yang juara single Putra Kejuaraan Asia di Nagoya,Jepang ( 1970 ). Mungkin itu adalah puncak prestasi PTMSI di kancah Internasional. Kena karma karena saat Lian Kim Lun beserta pelatih membawa Pialanya ke Cendana tapi ditolak ketemu oleh Presiden Soeharto. Aneh juga, kok juara pingpong Asia ditolak oleh Presidennya.Now PTMSI harus tanggung karmanya. Tidak pernah juara lagi walaupun di support dana oleh Dato Tahir Mayapada. Etnis Tionghoa Skw umumnya ulet dan berani.Contohnya Prayogo alumni grup Djajantinya Dato Burhan Uray ( alm ).Ketika Bank Duta kolap karena CEO nya kalah judi. Prayogo langsung ke Cendana dan tanpa syarat kasih bantuan. Hasilnya HTI Musi Hutan Persada yang luasnya lebih dari negara Swiss.Kuliner disana tidak komplit tanpa cicipi Kincipan.Pesan buat Chui Me, nanti kalau kampanye tlg copot Hermesnya.
Jimmy Marta
Kuini dibeli di pasar buah/Pasar dijaga oleh Pak Ogah/Reuni itu nistalgia indah/Besar kepala itu mungkin disengat lebah/
Johannes Kitono
Ketika meraba raba kriteria kota toleransi yang di raih Singkawang.Apakah karena seribu kelenteng yang tersebar dimana mana. Atau saat Cap Go Meh ada Datuk etnis Dayak duduk diatas golok tajam. Langsung teringat Abun etnis Madura yang fasih bahasa Hakka sama seperti Suwardi yang Jawa.Raymundus yang Dayak bisa nyanyi lagu Hakka. Dan Bun Fui yang Hakka jago bahasa Madura.Itu mungkin salah satu kriterianya. Untuk mengetahui sejarah kehidupan etnis Tionghoa Singkawang, silahkan beli Buku Memoar orang orang Singkawang di Tokopedia.Itu buku serius yang beratnya 2,5 kg yang harganya juga aduhai Rp.880 rb. Kalau mau yang enteng, bacalah SDHA ( Suka Duka Hidup di Asrama ) ,harganya only Rp.50 ribu.Dan manteman peserta camp Agrinex sudah dapat gratis dan semoga sudah dibaca.Di tengah kota Singkawang ada bioskop yang namanya Kota Indah. Sayang sekali now sudah kumuh dan tentu tidak indah. Mungkin walikota dengan dana APBD bisa ambil alih, direnovasi dan jadikan Landmark kota. Aneh rasanya, menyandang nama kota toleransi tapi di jalan strategis justru ada bangunan kumuh yang tidak indah. Susah cari dana hanya alasan klasik.Itu boss Sudomo Kapal Api dan Mie Mie , isterinyi asal Skw yang aduhai pasti bisa diajak kerjasama. Bioskop Kota Indah di renovasi dan disulap jadi pusat kuliner terpadu. Kumpulkan semua UKM dan ditata kebersihannya. Ada kincipan, rujak juhi, kue pancong, sotong kangkung, rujak toping ebi dsbnya. Akhirnya siapapun walikotanya, Gunung Poteng tetap berdiri dgn megah.
Acun Purnoma