Pelatih Persib Luis Milla menunjukkan magisnya. Dengan sentuhan tangan dinginnya setelah membawa Persib dari jurang degradasi sampai jadi kandidat juara musim ini.
Namun demikian magis Luis Milla itu harus dijaga dan jangan sampai padam dengan kehadiran para pemain yang Luis Milla inginkan.
Sebelum ditangani Luis Milla, Persib Bandung berada di zona degradasi setelah kalah empat kali dari tujuh pertandingan awal saat ditangani Robert Rene Alberts.
BACA JUGA: Sekda Kecam Soal Penyelewengan Dana Desa Rp372 Juta oleh Oknum Bendahara Desa Dipakai Judi Online
Sempat lama berada di papan bawah, manajemen Persib bergerak cepat dengan menggantikan Robert Rene Alberts dengan Luis Milla.
Perlahan tapi pasti, Luis Milla membawa Persib dari jurang degradasi sampai jadi kandidat juara Liga 1 2022-2023.
Saat ini, Persib hanya berselisih tiga poin dari pemuncak klasemen PSM Makassar dengan raihan 33 poin dari 16 laga.
Persib berada di urutan ke-5 dengan raihan 30 poin dari 16 pertandingan setelah bermain imbang 1-1 melawan Persikabo 1973.
BACA JUGA: 2023, Pemerintah Jual BBM Jenis Solar Baru, Apa Solar B35?
Rahasia Luis Milla membawa Persib dari jurang degradasi sampai jadi kandidat juara salah satunya tak nanyak ngeluh setelah beberapa pemain kuncinya diambil Timnas untuk Piala AFF 2022.
Mantan pemain Real Madrid ini paham kondisi sepak bola di tanah air, dan memutuskan fokus membenahi Persib Bandung dibanding terlibat konflik yang tidak menguntungkan. Termasuk Luis Milla pelatih yang tidak mengeluh.
Contohnya saat Rachmat Irianto, Marc Klok, dan Ricky Kambuaya tak bisa memperkuat Persib di sistem “Buble” karena mengikuti Timnas di gelaran AFF 2022.
Luis Milla juga menerapkan skema yang mudah dipahami dan mengubah mindset pemain yang lapar akan kemenangan dan tak mudah menyerah.
BACA JUGA: Soal Pensiun Dini Massal PNS, Menpan RB Bilang Begini, Revisi UU ASN Masuk Prolegnas 2023
Para pemain Persib di bawah asuhan pelatih Luis Milla menunjukkan semangat pantang menyerah.
Terbaru, saat melawan Persikabo 1973. Saat itu para pemain Persib terus menggempur pertahan “Parkir Bus” ala Djajang Nurjaman, sampai Daisuke Sato memcetak gol di akhir pertandingan.