TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional dan DPR RI Komisi X menggelar talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Kota Tasikmalaya, Sabtu 10 Desember 2022.
Talkshow dengan tema ”Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional” ini diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Tasikmalaya.
”Sesuai tema, literasi itu betul-betul kuat dalam pengertian bukan membaca biasa tapi ada etos untuk mengembangkan ilmu, punya tingkat akurasi tinggi dan lain sebagainya,” ujar Rektor Umtas Dr Ahmad Qonit.
Semua aspek itu, terang dia, yang akan menjadi pendorong kemajuan suatu masyarakat dan bangsa. Jadi, kehausan membaca dan keranjingan mencari ilmu sangat kuat.
Umtas tinggal membangun ekosistem lingkungan dan memfasilitasinya. ”Insya Allah itu akan jadi quantum-quantum dalam perkembangan ilmu,” kata dia.
Menurut dia, Tasikmalaya sesungguhnya sudah punya tokoh-tokoh mendunia. Dia mencontohkan Tasikmalaya punya pahlawan nasional yang mendunia dalam bidang laut yaitu Ir Djuanda yang dikenal dengan deklarasi Djuanda.
”Dengan deklarasi itu luas Indonesia berlipat-lipat. Dulu kan hanya daratan doang. Padahal lautnya lebih luas,” urai dia.
Dengan deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia jadi 2 kali lipat. Laut milik Indonesia ada di dalamnya. Jadi, bangsa lain tak bisa sembarang masuk wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Mau Gaji Rp 5 Juta, Pilih Kerja di Daerah Ini
”Pak Djuanda ini punya wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Ketika dihadapkan di dunia internasional, PBB tak bisa apa-apa dan kita menang. Itu berkat dari dampak kemampuan literasi,” bebernya.
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Ofy Sofiana menuturkan, peningkatan indeks literasi ini salah satu program Perpustakaan Nasional dalam rangka menumbuhkan literasi di seluruh provinsi, kabupaten dan kota.
”Kita sudah keliling ke seluruh provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia. Tasikmalaya ini salah satunya yang diharapkan dengan sosialisasi ini akan ada kesadaran, terutama pimpinan daerahnya,” tuturnya.
Karena pimpinan daerah yang akan menularkan kepada masyarakatnya supaya kesadaran membangun kegemaran membaca itu penting. ”Karena kalau melihat indeks literasi masyarakat ini, penilaian kita masih belum tinggi,” tambahnya.