Saat itu episenter gempa berada di darat pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT, sekira 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung. Kedalamannya sangat dangkal 5 kilometer atau lebih dangkal dari gempa Cianjur yang memiliki kedalaman 10 km.
BACA JUGA: Mantapnya, Sudah Resmi Harga BBM Turun Ditambah Ada Trik Menghindari Antrian di Pom Bensin
Saat itu akibat gempa di Sesar Garsela, guncangannya dirasakan di Pengalengan atau seperti ada truk berlalu.
Atau saat itu di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, dan Parompong getaran gempa akibat Sesar Garsela terasa dengan intensitas II MMI. Itu membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Menurut Daryono, jika ditarik garis lurus, panjang Sesar Garsela sekitar 42 kilometer.
Adapun zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana. Keduanya sama-sama aktif.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa dugaan sementara pergerakan Sesar Cimandiri penyebab gempa bumi Cianjur, Jawa Barat berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin 21 November 2022.
Sesar Cimandiri memiliki arti patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari provinsi Jawa Barat, Indonesia.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri jadi bergerak kembali," kata Dwikorita Karnawati di Jakarta.
Dwikorita menjelaskan bahwa gempa berpusat di sekitar Sukabumi-Cianjur karena adanya patahan geser.
"Merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," ujarnya Dwikorita Karnawati.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakara dan Bandung merupakan kawasan seismik aktif sebagaimana dilansir dari Antaranews.
Di Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakara dan Bandung, kata Daryono, sering terjadi gempa dengan kedalaman dan magnitudo berbeda-beda menurutnya.
Menurut Daryono, sebelum gempa Cianjur terjadi, daerah di provinsi Jawa Barat itu sempat diguncang gempa secara berturut-turut dengan kekuatan magnitudo 4,1, 3,3 dan 2,6 pada Senin, 14 November 2022.
“Dengan memperhatikan episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri,” ujar Daryono.