Informasi yang disampaikan masyarakat ke Pemkot Tasikmalaya meminta agar PKL tidak kembali berjualan di Jalan pedestrian Cihideung, khawatir menjadi kumuh.
"Ya kami tampung aspirasi itu. Namum kami harus juga memikirkan para PKL itu. Apalagi Wali Kota Pak Yusuf saat awal pengerjaan pedestrian menegaskan tak akan merelokasi PKL," paparnya.
Pada perkembangannya, jelas dia, kalau semua dikembalikan sebanyak 304 PKL ke Jalan Pedestrian Cihideung, bisa saja menjadi kumuh. Karena itu, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas PUTR untuk mencari tahu kondisi idealnya.
"Misalnya ya setelah dihitung, idealnya hanya untuk 100 PKL, maka sisanya akan di-shift malam hari. Kan bisa seperti itu. Malamnya akan diarahkan ke kuliner. Itu harus dipahami juga oleh para PKL," jelasnya.
BACA JUGA:Catat! Ini Daerah-Daerah Dilalui Sesar Cimandiri, Melintasi Jabar-Banten, Penyebab Gempa Cianjur
Dia yakin, Pj Wali Kota akan mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan semua pihak yaitu PKL, masyarakat, pemilik toko, dan lainnya.
"Kami tidak ingin gegabah menentukan kebijakan. Kami ingin semua tercover. Ya sudah ada datanya 304 PKL by name by address. Itu akan diutamakan dulu. Untuk yang baru, ya mohon maaf," tegasnya.
Pihaknya pasti akan berkaca pada aturan untuk menentukan keputusan para PKL kembali berjualan di Jalan Pedestrian Cihideung. Hal itu akan diedukasi lagi.
"Kami ingin para PKL itu bisa naik kelas. Jangan sampai terus berdagang seperti itu. Kita juga akan latih keterampilan digitalnya. Ya pasti sementara belum diputuskan (kapan PKL boleh kembali berjualan) ikuti aturan," tukasnya.