Tahun 2022, Gempa di Jabar Mencapai 60 Kali
Berdasarkan laporan itu, selama Juni 2022 di daerah Jawa Barat dan sekitarnya telah tercatat terjadi 60 kejadian gepa bumi dengan magnitudo bervariasi antara 1.3 sampai 4.2, dengan jumlah gempa bumi dangkal (H < 60 km) sebanyak 57 kejadian dan 3 kejadian gempa bumi menengah (60 ≥ H < 300 km) dan gempa dalam (H≥ 300 km) nol kejadian.
Gempa bumi terjadi di darat sebanyak 28 kejadian dengan 27 kejadian disebabkan oleh aktivitas sesar, yaitu Sesar Cimandiri 16 kejadian, Sesar Garsela 2 kejadian, dan sesar lokal (belum teridentifikasi) 9 kejadian.
Sejumlah daerah terdeteksi dilalui oleh segmen Sesar Cimandiri, episentrum pergerakan tanah yang memicu gempa Cianjur, Senin 21 November 2022.
Segmen-Segmen Sesar Cimandiri
Eddy Zulkarnaini Gaffar, peneliti Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam studinya 'Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri' (2006) mengungkapkan Sesar Cimandiri terdiri dari beberapa segmen.
"Penelitian terinci daerah sesar Cimandiri muara sungai Citarik yang merupakan bukti tektonik yang paling muda dan interpretasi foto udara daerah Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Interpretasi Foto Udara digunakan untuk penentuan kelurusan zona sesar Cimandiri," ujarnya dikutip dari situs LIPI, kini bagian BRIN.
Sesar Cimandiri dapat dibagi menjadi beberapa segmen mulai dari Pelabuhan Ratu (Banten) sampai Padalarang (Kabupaten Bandung Barat).
Segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar Cimandiri Pelabuhan Ratu (Banten)-Citarik (Sukabumi), Citarik Cadasmalang (Sukabumi), Ciceureum-Cirampo (Sukabumi), Cirampo-Pangleseran (Sukabumi), Pangleseran (Sukabumi)-Cibeber (Cianjur), dan beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang (Kabupaten Bandung Barat).
Selanjutnya, segmen Padalarang Tangkuban Perahu yang dapat diamati sebagai lembah sungai yang berarah hampir timur-barat dan membelok ke arah timur laut mulai dari Cibeber ke arah timur.
Eddy mengungkap Sesar Cimandiri berpotongan dengan sesar lain.
Sesar yang berarah barat-timur dipotong oleh sesar yang berarah timur laut-barat daya.
Sedangkan sesar yang berarah timur laut-barat daya tersebut merupakan lajur sesar yang berumur relatif lebih muda dari sesar utama Cimandiri.
Di antara lajur sesar yang berarah timur laut-barat daya adalah lajur sesar Citarik yang kemungkinan menerus sampai ke wilayah Bogor dan Jakarta.
Di samping itu, lajur sesar Cibadak melalui lokasi daerah longsor Warungkiara menerus sampai kota Cibadak dan desa Nagrak yang pernah dilanda gempa pada 2002.
"Apabila terjadi gempabumi pada lajur sesar ini akan merusak daerah yang labil tersebut," ungkap dia.