Selain itu, jalur secara mandiri yang akan dibuka oleh masing-masing PTN. Pelaksanaanya dilakukan setelah SNBP dan SNBT.
Jika kamu memiliki prestasi dibidang akademik maupun non-akademik sebaiknya mendaftar melalui jalur SNBP.
Apalagi kalau nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran mendukung ketentuan program studi (prodi) yang akan dituju.
Saat berhasil lolos jalur SNBT, calon mahasiswa baru tidak perlu lagi mengikuti seleksi SNBT maupun tes mandiri.
2. Memilih Jurusan dan PTN yang Diinginkan Jauh Hari
Menentukan jurusan dan PTN yang diinginkan jauh-jauh hari amatlah penting. Calon mahasiswa baru sebaiknya sejak SLTA sudah mencari informasi seputar perkuliahan.
Calon mahasiswa baru dapat memilih jurusan sesuai dengan minat yang dimiliki sebelumnya.
Sehingga, saat memasuki perkuliahan bisa lebih mengembangkan kemampuan dengan maksimal dan tidak merasa salah jurusan.
3. Cari informasi seputar PTN
Calon mahasiswa baru bisa mencari informasi seputar PTN melalui media sosial ataupun internet.
Apabila kamu masih belum memiliki pilihan jurusan, cari tahu apa saja jurusan dan fakultas yang ada di PTN tersebut.
Perguruan tinggi negeri banyak menyelenggarakan program studi (prodi) mulai dari Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan dan Kedokteran, serta Fakultas Ekonomi.
4. Cari Informasi Kuota Jurusan dan PTN yang Dipilih
Perguruan tinggi negeri pasti banyak diminati calon mahasiswa baru. Maka penting untuk mengetahui kuota yang disediakan oleh PTN.
Pada seleksi SNBP, jumlah kuota yang diterima PTN didasarkan pada akreditasi sekolah. Pada SNMPTN sebelumnya, sekolah akreditasi A dapat diikuti oleh 40 persen siswa.
Jika kamu berasal dari sekolah dengan akreditasi B dan C, tentunya akan sulit menembus PTN yang banyak diminati siswa.