RADARTASIK.COM - Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi sekali lagi kecam proyek Liga Super dan menyebut “Mereka tidak mengerti sepak bola dan ekosistemnya.”
Nasser Al Khelaifi, Presiden PSG membuat perbandingan proyek Liga Super dengan tenis untuk menunjukkan bahwa liga tertutup itu tidak sportif.
"Ada pembicaraan tentang Nadal dan Federer. Saya memiliki sedikit pengalaman di tenis sebagai mantan pemain,” akunya dikutip dari Marca.
Biarkan saya memberi tahu Anda bahwa Rafael dan Roger adalah dua atlet terbaik dalam sejarah olahraga,” terangnya.
BACA JUGA:Dessert Viral di Tasikmalaya Kini Jadi Incaran Milenial
“Ini bukan karena mereka bermain bersama sepanjang waktu. Itu karena mereka bekerja sangat keras. Setiap pertandingan penting, apa pun peringkat yang mereka lawan,” jelas Al Khelaifi.
"Mereka tidak pernah meminta liga tertutup dari pemain terbaik. Mereka membela keluarga tenis. Tolong jangan gunakan nama besar mereka untuk membenarkan kegagalan Anda,” ucapnya
Sebelumnya, A22 perusahaan yang mempromosikan Liga Super menghadiri pertemuan di markas besar UEFA dengan Al Khelaifi.
Pertemuan itu dihadiri Nasser Al Khelaifi hadir sebagai presiden Asosiasi Klub Eropa, presiden UEFA Aleksander Ceferin, presiden LaLiga Javier Tebas dan banyak perwakilan senior lainnya dari ECA, serta grup penggemar dan FIFPRO.
Laporan dari pertemuan itu menunjukkan terjadi penghinaan terhadap A22 dan Liga Super karena mendapat kecaman dari semua sisi.
Kemudian, pada konvensi UEFA, Presiden PSG mengambil kesempatan untuk menyampaikan pesan ke A22.
“Sayangnya, seperti yang kita lihat kemarin di pertemuan kita dengan A22, mungkin akan menjadi A23 atau A24, merek baru setiap tahun, beberapa orang terus mencoba menulis ulang sejarah dan membagi sepak bola dengan presentasi PR dan power-point,” sindir Al Khelaifi.
“Sejujurnya, saya merasa sedih untuk mereka karena kemarin mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti sepak bola dan ekosistemnya,” ungkapnya.
Presiden PSG lalu menyoroti pendapat para penggemar yang hadir pada pertemuan Selasa. Dia mengklaim bahwa penggemar tidak tertarik dengan Liga Super dan klub perlu mendengarkan mereka.