TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – SMA Al Muttaqin Fullday School Tasikmalaya ajarkan kesantunan berbahasa dengan mengadakan Gebyar Literasi.
Gebyar Literasi merupakan seminar kemahiran berbahasa Pancasila yang diadakan di SMA Al Muttaqin Fullday School Tasikmalaya, Jumat 4 November 2022, lalu.
Pesertanya tediri dari guru jenjang SD, SMP, SMA/SMK sebanyak 320 orang, baik secara daring dan luring.
Narasumbernya Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Badan Bahasa Kemendikbudristek, Dr M Abdul Khak.
BACA JUGA:Rayakan Milangkala ke-32, Teater 28 Tampilkan Empat Monolog
Kepala SMA Al Muttaqin Fullday School Tasikmalaya In In Kadarsolin SS menyampaikan, sekolah menggandeng Kemendikbudristek agar dapat lebih mendalami Asesmen Nasional yang terdiri dari literasi, numerasi dan survei lingkungan belajar.
Salah satunya lewat kegiatan gebyar literasi dengan melakukan Seminar Kemahiran Berbahasa Pancasila.
”Kegiatan ini sebetulnya merespons adanya Assesmen Nasional, salah satunya literasi. Oleh karenanya, bagaimana guru diajarkan menggunakan kesantunan berbahasa,” katanya dikutip dari Radar Tasikmalaya.
Menurutnya, ketika guru memiliki cara memberikan kesatunan bahasa Indonesia, efeknya dapat menciptakan siswa dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Tentunya ini agar mewujudkan sebagai cita-cita pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Ke depannya, kegiatan ini pun akan di-follow up. Artinya seluruh peserta akan dimasukkan di group dan dibimbing oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.
“Bagaimana guru bisa mengenalkan uji kompetensi bahasa Indonesia (UKBI) kepada siswanya. Tentunya sebagai sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia lisan atau tulis,” harapnya.
“Pastinya ini penting untuk siswa agar mahir bahasa Indonesia. Sebab, nantinya ada semacam penilaian bahasa Indonesia untuk siswa,” terangnya.
Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Badan Bahasa Kemendikbudristek, Dr M Abdul Khak mengatakan bahasa bukan sekadar sekumpulan kata atau seperangkat kaidah tata bahasa.