BALI, RADARTASIK.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempertegas komitmennya dalam melakukan pemberdayaan ekosistem bisnis berbasis ekonomi kerakyatan. Sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia, BRI senantiasa menciptakan sumber pertumbuhan baru dengan memberdayakan UMKM melalui pendanaan hingga pendampingan usaha. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya memang mengedepankan aspek-aspek pemberdayaan dan pendampingan dalam memperkuat ekosistem bisnis yang dirintis masyarakat di tataran akar rumput. Oleh karenanya, BRI menerapkan strategi go smaller, go shorter, dan go faster sehingga mampu memberikan economic & social values bagi masyarakat luas. BACA JUGA: 34 Daftar Sampo yang Ditarik Unilever dari Pasaran, Cek di Sini ”Harapannya akan terjadi akselerasi sehingga pelaku usaha dapat naik kelas atau skala usahanya semakin besar. Upaya ini kami harapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat,” ujarnya. ”Selain itu, ketika kapasitas bisnis mereka tumbuh, maka kebutuhan pendanaan juga akan semakin besar. Hal ini merupakan salah satu dari new source of growth BRI,” kata dia dalam Financial Inclusion Talk (16/10) di Bali. ”Melalui penguatan ekosistem bisnis ini kami optimistis sustainability pertumbuhan usaha masyarakat dapat terjaga dan semakin kuat. Kami akan terus melakukan upaya mempertahankan dengan meningkatkan loyalitas dan engagement masyarakat dengan memperluas akses, mempercepat proses naik kelas mereka,” papar dia. ”Melalui pemberdayaan yang sesuai dengan perilaku para pelaku usaha, kami juga mendampingi dan mengedukasi literasi dasar sampai dengan literasi digital dalam pengembangan usaha mereka,” tambahnya. BACA JUGA: 2 WNI Meninggal, 6 Jemaah Luka-luka Akibat Bus Jemaah Umrah Indonesia Kecelakaan di Mekkah Peran BRI dalam menumbuhkembangkan UMKM telah diakui oleh Professor Jay K. Rosengard, Adjunct Lecturer di Kebijakan Publik Harvard Kennedy School yang memiliki pengalaman internasional selama 45 tahun dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi kebijakan pembangunan. Dalam kesempatan yang sama, Jay yang melakukan riset mengenai inklusi keuangan di Indonesia mengatakan peran BRI sangat besar dalam mendorong pelaku usaha ”Naik Kelas”. ”BRI menghadirkan model bisnis baru di mana perseroan dapat memiliki layanan yang efisien, infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai dan ini (BRI) menjadi salah satu contoh keberhasilan green revolution juga dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” ungkap Jay. Dirinya membeberkan hasil riset dan observasi yang dilakukan dirinya di Provinsi Bali di mana ada penguatan usaha pelaku UMKM berkat penyaluran kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Kupedes BRI. BACA JUGA: 300 Mobil Listrik Wuling Air ev Jadi Kendaraan Resmi Delegasi KTT G20 Selain itu, adaptasi digital yang dilakukan BRI juga turut mendongkrak pelaku UMKM untuk memperluas pangsa pasar. Di Denpasar, pada masa pandemi Covid-19, BRI telah melakukan inovasi melalui Pasar.id di pasar Kreneng. Upaya ini terus berlanjut dan dapat membantu memulihkan omzet pedagang dan retribusi kepada pengelola pasar. Mantri BRI yang bertugas disana memiliki penguasaan potensi pasar yang sangat baik. Dari total 337 pedagang yang terdaftar di Pasar.id, terdapat 288 pedagang atau sekitar 76% yang sudah menjadi nasabah dengan total plafon mencapai Rp 8 miliar. Bahkan Pasar.id di Pasar Kreneng sebagai pasar unggulan terbaik di Regional Denpasar, mencatat rata-rata transaksi sejumlah 55-100 transaksi dengan omzet sekitar Rp5 juta per hari. BACA JUGA: Bank Mandiri Beri Sinyal Kenaikan Bunga Kredit dan DPK, Besarannya Belum Diputuskan Masih dari Denpasar, ada pula pemberdayaan kelompok Ubung 12 yang merupakan nasabah binaan dari PNM Mekaar yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) sejak September 2021. Usaha binaan tersebut berdiri sejak 2020 terdiri dari 18 anggota berbagai usaha di antaranya Kerajinan Penjor. Besaran Pinjaman kelompok usaha tersebut mulai dari Rp 2 juta – Rp 4 juta dengan tenor 50 minggu dan angsuran Rp 100.000 per pekan. Di wilayah Kuta, rekam jejak keberhasilan pemberdayaan oleh BRI salah satunya terlihat dari workshop Arum Dalu Sekar milik Nawangsari Setyowati yang merupakan nasabah SME Kanca BRI Kuta. Nawangsari merupakan nasabah yang naik kelas dari KUR kecil sebesar Rp 500 juta hingga mendapatkan pembiayaan dengan plafon Rp 2,1 miliar. BACA JUGA: Pesan Wali Kota Tasik, Mulai RT Hingga Camat Harus Peka dengan Kondisi Warga Sekitar Arum Dalu Sekar didirikan pada 1991 dengan 6 karyawan tetap. Karyawan memiliki keahlian dalam berbagai hal, seperti kontrol kualitas, pengepakan, dan komunikasi dengan produsen. gsari bekerja langsung di lapangan dengan lebih dari 12 kelompok produsen yang berbeda dari berbagai ukuran dan di berbagai bidang produksi kerajinan tangan. Nawangsari mendukung kelompok produsen dengan desain dan ide, dukungan teknis, masalah kontrol kualitas, administrasi hingga pemasaran. Arum Dalu Sekar mencakup spektrum besar kerajinan Indonesia seperti aksesoris wanita, perhiasan perak, tenun ikat, batik, fesyen, produk dekorasi interior, produk serat alam dan peti mati ecodegradable. BACA JUGA: Rangkaian Hari Jadi Kota Tasikmalaya, Wali Kota Ajak Masyarakat Meriahkan Even di Jalan Pedestrian Cihideung Arum Dalu Sekar juga merupakan anggota Fair Trade Organization yang bertujuan mendukung pembayaran harga yang wajar dan peningkatan standar sosial dan lingkungan pelaku usaha dan ekosistem bisnisnya. Ekosistem usaha ini sangat kuat dan produksinya pun menembus pasar global. Produksi Arum Dalu saat ini mayoritas berupa produk kerajinan peti mati ecodegradable yang di ekspor ke Inggris, Belanda dan Australia. Sebagian besar supplier bahan baku rotan berasal dari Jawa Timur dan merupakan nasabah mikro BRI, sehingga terdapat ekosistem yang terbentuk dari UMKM BRI sendiri. Selain itu, di Tabanan ada pula nasabah Dana Talangan PARI I Nengah Suarsana yang merupakan nasabah binaan BRI Unit Denbantas Kanca Tabanan. Usaha yang dimiliki Suarsana adalah di bidang pertanian sebagai pengepul gabah beras organik. BACA JUGA: Detik-Detik Pembakaran Pendopo Wali Kota Banjar, Aksi Pelaku Terekam CCTV, Beraksi Hanya 4 Menit Saat ini Suarsana telah memiliki anggota sebanyak 128 petani dengan hasil produksi 10-20 ton per bulan. Usaha tersebut telah berlangsung sejak tahun 2000. Saat ini pinjaman PARI yang diterima Suarsana mencapai sebesar Rp60 juta dengan tenor 1 (satu) bulan yang digunakan untuk perputaran modal usaha pertanian. Selain dana talangan PARI tersebut, Suarsana juga merupakan nasabah Kupedes BRI.
Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan
Kamis 27-10-2022,17:45 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan
Kategori :
Terkait
Minggu 15-12-2024,13:13 WIB
Mantap Penjualan Brand Lokal dan UMKM Melonjak di Shopee 12.12 Birthday Sale, Tembus 7 Kali Lipat!
Selasa 10-12-2024,16:31 WIB
Bank Mandiri Genjot Penyaluran KUR ke Sektor Pangan, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Kamis 05-12-2024,19:28 WIB
Cara Mudah Setor Tanpa Kartu dan Tarik Tunai Tanpa Kartu di BRI Pakai BRImo
Senin 02-12-2024,16:02 WIB
Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste
Sabtu 30-11-2024,19:48 WIB
Jelang HUT ke-129, BRI Gandeng Kuy Media Group Sukses Selenggarakan BRI Mini Soccer Media Clash
Terpopuler
Jumat 20-12-2024,14:14 WIB
Review Motor Anak Muda 2025 Yamaha Aerox Alpha 2025: Desain, Mesin, Teknologi Hingga Harga Terbaru
Jumat 20-12-2024,14:30 WIB
Mau Ponsel Murah tapi Berkualitas? Inilah Alasan Samsung Galaxy A03s Jadi Pilihan Ponsel Terbaik di Kelasnya
Jumat 20-12-2024,15:16 WIB
Diskon Tarif Tol 10 Persen Berlaku untuk Jalan Trans Jawa Mana? Simak Penjelasan Jasa Marga!
Jumat 20-12-2024,20:30 WIB
Ciamis: Sukahaji Kelola Dana Desa Rp 1 Miliar untuk Pertanian dan Program Strategis Nasional
Jumat 20-12-2024,17:00 WIB
Dipepet Persib, Persebaya Punya 3 Strategi Hadapi Borneo FC, Paul Munster Percaya Pemain Pengganti
Terkini
Sabtu 21-12-2024,11:20 WIB
Head to Head Persib vs Persita, Sudah 3 Kali Laskar Cisadane Dibuat Tak Berdaya Pangeran Biru
Sabtu 21-12-2024,11:00 WIB
Lenovo Legion 5i 15IRX9, Laptop Gaming Ditenagai Intel Core i7 Generasi 13 dengan Harga Ramah di Kantong
Sabtu 21-12-2024,10:33 WIB
Remaja Tasikmalaya Terpapar HIV/AIDS, 'Jejak LSL' Jadi Sorotan
Sabtu 21-12-2024,10:32 WIB
Lewat Mukernas 2024, Idrisiyyah Foundation Bangun Sinergi Strategis Menuju Futuh Islam
Sabtu 21-12-2024,10:20 WIB