”Tidak menyangka, kali pertama lomba penelitian saya lolos (babak final, red). Untungnya ada mentor atau pembimbing, sehingga belajar banyak dari mereka dalam pengembangan penelitian selanjutnya,” kata siswi kelahiran 1 April 2005 Kota Tasikmalaya.
Kemudian, ia melaksanakan penelitian menggunakan in silico molecular docking yang sedang trend dalam penelitian virus Covid-19 melalui proses komputasi untuk memprediksi konfirmasi protein atau molekul asam nukleat dan ligan.
”Ternyata di sayap kanan yang bisa menjadi penghambat bakteri E-Coli. Sayap kanan lalat rumah juga ada tiga senyawa yang berpotensi untuk menghambat kanker payudara,” ujar anak pertama dari dua bersaudara ini.
Hasil penelitian, ia ikutsertakan juga dalam Myres Tahun 2022 Bidang Matematika Sains dan Pengembangan Teknologi dari Kementerian Agama.
BACA JUGA: Normalkah Tahi Lalat yang Membesar dan Terasa Nyeri Berdenyut?
”Ternyata penelitian tentang lalat ini berhasil mendapatkan juara kedua,” kata putri dari pasangan Tohani dan Mimah Hotimah.
Sambung dia, riset lalat rumah juga sedang masuk final dalam LKTI BRIN 2022. Tentunya dengan pengembangan riset sebelum yakni ”Studi Anti Bakteri Asal Sayap dan Tubuh Tanpa Sayap Musca Domestika (Lalat Rrumah)”.
Kini Nabilah bersama rekan satu timnya, Muhammad Iqbal Fauzi tengah mengembangkan penelitian tentang lalat rumah di LKTI BRIN 2022.
Penelitian ini untuk melihat apakah sayap dan tubuh lalat dapat menjadi antikanker dan antibakteri untuk ke dua bakteri gram positif dan dua gram negatif.