JAKARTA, RADARTASIK.COM - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga mendiang Brigadir J ikut merespon pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut istrinya, Putri Candrawathi (PC) hanyalah korban.
Menurut Kamaruddin, narasi bahwa Putri Candrawathi adalah korban pelecehan seksual tidak terbukti.
Seperti diketahui dugaan pelecehan seksual itu disebut menjadi pemicu penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.
"Dia (Putri Candrawathi, red) bilang pernah diperkosa di Duren Tiga, ternyata tidak terbukti, dan sudah ada surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3)," ujar Kamaruddin seperti dilansir jpnn.com, Kamis, 6 Oktober 2022.
BACA JUGA: Terungkap, Regi Datau Pernah Bahas Perselingkuhan, Respon Ayu Dewi Menohok: Emang Benar Gitu?
Dia pun lantas melanjutkan bahwa dugaan pelecehan seksual yang menimpa Putri di Magelang pada 4 Juli 2022 juga sudah terpatahkan.
"Dia diperkosa 4 Juli? Tidak terbukti. Pada 4 Juli malam dia memuji-muji almarhum (Yosua) dengan mengirim foto almarhum sedang menyetrika baju dan menyebut pria semangat dan multitalenta," beber pengacara yang pernah mengungkap kasus besar tersebut.
Konon narasi pelecehan sempat berubah lagi, yaitu pada 7 Juli 2022 di Magelang.
Namun lahi-lagi Kamaruddin mengklaim telah mematahkan narasi itu.
Saat itu, kata dia, Brigadir J justru dipanggil Putri Candrawathi ke kamar untuk curhat.
"Dia curhat 24 jam, kemudian mereka tidur satu malam lagi bersama ajudan lainnya dan asisten rumah tangga," ujarnya.
Kamaruddin pun kembali mengatakan narasi Putri Candrawathi mengalami pelecehan juga terpatahkan karena Brigadir J masih mengawal istri Ferdy Sambo itu dari Magelang sampai ke Jakarta pada 8 Juli 2022.
"8 Juli dikawal ke Jakarta. Jadi, mau bilang korban apa lagi, istrinya dia itu. Istrinya dia itu pelaku kejahatan," tegas pengacara yang dikenal bersuara vokal tersebut.