JAKARTA, RADARTASIK.COM - Tindakan suporter Arema FC, Aremania, yang turun ke lapangan ditengarai sebagai penyebab rusuh tragedi Kanjuruhan dibantah oleh Komnas HAM.
Berdasarkan hasil investigasi Komnas HAM terungkap jika para suporter yang turun ke lapangan bermaksud untuk memeluk dan beri semangat pemain.
Seperti diketahui Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang penonton terjadi pasca kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.
Berdasarkan catatan, selama 23 tahun Arema FC tak pernah kalah dari Persebaya di Kanjuruhan. Namun pada 1 Oktober lalu Bajul Ijo berhasil mematahkan rekor tersebut.
BACA JUGA: Kabupaten Tasikmalaya Dilanda Longsor di 159 Lokasi, Kontur Tanah di Tasik Rawan Bencana
Atas kekalahan Arema FC itu membuat kecewa para Aremania yang hadir di stadion.
Awalnya pemain Arema FC memberi gestur ingin meminta maaf kepada para fansnya usai pertandingan.
Namun tanpa diduga beberapa penonton atau suporter Aremania memilih masuk ke lapangan. Dan tak lama kemudian diikuti yang lainnya.
Dan berdasarkan hasil investigasi Komnas HAM, tindakan suporter Arema FC turun ke lapangan itu tidaklah untuk membuat kerusuhan di dalam stadion.
BACA JUGA :Pengumuman untuk semua SD dan SMP di Indonesia, Ini Lho Aturan Baru Seragam Sekolah
BACA JUGA: Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer, Persiapkan Anak Supaya Lancar dan Tidak Kaku
Hal itu pun terkonfirmasi pertemuan Komnas HAM dengan para suporter dan para pemain Arema FC di Malang pada Senin, 3 Oktober 2022 lalu.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan dalam pertemuannya dengan berbagai pihak yang terlibat, dia menemukan fakta-fakta yang berbeda seperti yang diungkapkan PSSI dan pihak kepolisian.
Anam menjelaskan, kehadirannya ke Malang adalah ingin betul-betul mengulas fakta yang sebenarnya terjadi dalam Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa.