KABUPATEN TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tasikmalaya mulai Kick Off Program Inklusi di Aula Wiradadaha Bappelitbangda Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 28 September 2022.
Dalam acara Kick Off Program Inklusi ini dibuka langsung Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin.
Senior Program Inklusi Aisyiyah PP Muhammadiyah, Hajar Nur Setyowati menyatakan, bahwa Program Inklusi merupakan wujud kerja sama antara Indonesia dengan Australia.
Aisyiyah sendiri termasuk salah satu mitra kerja sama program yang bertujuan menciptakan kehidupan inklusif tersebut.
BACA JUGA:Hadapi Ketidakpastian Global, Menko Airlangga Lakukan Ini..
“Dalam program ini, Aisyiyah bekerja di lima provinsi, 10 kabupaten, salah satunya Kabupaten Tasikmalaya. Program ini jangka panjangnya untuk delapan tahun, tapi tahap pertama, lima tahun dulu,” katanya kepada wartawan usai acara, Rabu 28 September 2022.
Dia merasa bersyukur karena Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menyambut baik program inklusi. Bahkan, dari paparan Wakil Bupati Tasikmalaya saat menjadi pembicara kunci, dia menilai ada keterkaitan antara rencana pembangunan (baik jangka panjang, menengah maupun pendek) Kabupaten Tasikmalaya dengan program inklusi.
“Jadi, sembilan isu strategisnya Kabupaten Tasikmalaya itu ternyata semua terkait dengan program inklusi. Kami lihat pemerintah suport sekali. Sampai pemerintah kecamatan, desa dan puskesmas juga hadir,” jelas dia.
Program inklusi sendiri hanya akan merambah lima isu. Antara lain penurunan stunting, mencegah perkawinan anak, pemenuhan hak kesehatan seksual reproduksi, pemberdayaan ekonomi dan penguatan kepemimpinan perempuan.
BACA JUGA:Mimpi Dishubkominfo Terapkan Sitem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Tasikmalaya
Isu-isu tersebut akan digarap menggunakan pendekatan gender, disabilitas dan inklusi sosial.
Dari luasnya wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Aisyiyah hanya akan bergerak di tiga kecamatan. Antara lain Kecamatan Singaparna, Cigalontang dan Sariwangi. Namun dorongannya akan sampai ke level desa.
Misalnya, Aisyiyah akan mendorong pemerintah desa supaya bisa melibatkan kaum disabilitas dalam pengambilan kebijakan.
Atau, contoh lainnya, puskesmas menyediakan layanan kesehatan ramah disabilitas sekaligus pendidikan kesehatan reproduksinya.
BACA JUGA:Berkontribusi terhadap Kesehatan Global, Bio Farma Ekspor Vaksin Polio