TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya semakin ditinggal pembaca.
Walaupun berbagai program pun dilaksanakan untuk menggenjot minat baca masyarakat tetapi pengunjung Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Jalan Pemuda No 28 Kota Tasikmalaya ini dari tahun ke tahun semakin sepi.
Kasubag Perpustakaan Umum Irvan Mulyadie mengakui kalau kondisi kunjungan di perpustakaan ini terus mengalami penurunan.
BACA JUGA:Jadwal Japan Open 2022 Hari Ini: Chico Hadapi Kento Momota, Ginting Lawan Kunlavut Vitidsarn
“Memang pengunjung ke perpustakaan bukan hanya masalah di kita saja, tapi ini permasalahan nasional. Pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun semakin berkurang, apalagi setelah masa pandemi Covid-19,” katanya kepada Radar.
“Kalau sebelumnya bisa mencapai 500-600 orang pengunjung ke perpustakaan ini, tapi sekarang hanya 50-60 orang,” lanjutnya.
Irvan mengaku telah melakukan berbagai program agar minat baca masyarakat bisa kembali yang dampaknya perpustakaan bisa terus dikunjungi.
BACA JUGA:Biadab! dalam 3 Bulan, Guru SMP Cabuli 30 Siswinya
“Salah satu upayanya, kami mendekatkan diri ke masyarakat dengan menyediakan pojok baca di setiap kantor desa dan kecamatan. Kemudian dilakukan juga perpustakaan keliling, dengan harapan minat baca masyarakat semakin baik,” jelasnya.
Sejauh ini perpustakaan keliling menjadi saran yang paling efektif karena selalu dikerumuni banyak orang. “Bahkan kita juga kewalahan karena keterbasan SDM dan juga fasilitas,” ujarnya.
Irvan menerangkan di Perpustakaan Umum Kabupaten Tasikmalaya ini tersedia 20.000 judul buku dan 50.000 eksemplar buku yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai referensi.
BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Tasikmalaya Terus Ditemukan: Istri Tertular dari Suami, Pun Sebaliknya...
“Tentu jumlah tersebut masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya 1,747 juta (2017) jiwa dan ketersediaanya terus kita update sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sebenarnya minat baca tidak turun, hanya saja beralih dari buku ke online,” pungkasnya.