Pengambil CCTV Kena Petir di Rumah Dinas Irjen Sambo Akhirnya Ketahuan, Kapolri: Semua Nanti Kita Buka

Jumat 05-08-2022,07:38 WIB
Editor : Radi Nurcahya

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya sudah mengantongi siapa yang mengambil rekaman CCTV yang disebut rusak kena petir di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Sosok tersebut adalah anggota Polri yang kini tengah diperiksa.

Kapolri juga mengaku sudah tahu bagaimana oknum polisi itu mengambil CCTV yang disebut rusak tersebut.

BACA JUGA:25 Personil Polri Diduga Langgar Kode Etik dalam Penanganan Kasus Brigadir J, Dari Tamtama Hingga Jenderal

BACA JUGA:LPSK Bilang Bharada E Tidak Jago Menembak, Kok Beda dengan Pernyataan Kombes Budhi, Siapa Nih yang Bohong

"Kami sudah dapatkan bagaimana pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kami lakukan pemeriksaan. Pada saat ini tentu kami akan melakukan proses selanjutnya," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dilansir JPNN.com dari Antara, Kamis,4 Agustus 2022.

Listyo pun mengatakan, jika semua pemeriksaan sudah selesai, pihaknya akan membuka secara terang benderang terkait penghilangan alat bukti tersebut.

BACA JUGA:Usai Diperiksa Bareskrim, Irjen Sambo Resmi Dicopot sebagai Kadiv Propam Digantikan Irjen Syahar Diantono

“Semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas, tapi yang jelas kita tentunya akan mengambil langkah-langkah secara cepat,” tuturnya.

Jenderal bintang empat itu mengungkapkan bahwa pihaknya memproses 25 anggota Polri yang tidak profesional dalam menangani tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Birgadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta, Selatan.

Mantan Kapolda Banten itu menyebutkan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Khusus (Irsus) Polri ada 25 personel tidak profesional dalam penanganan TKP Duren Tiga.

BACA JUGA:Ada Keanehan, Pencari Telur Semut yang Hilang di Hutan Ditemukan, Hanya Berjarak 500 Meter dari Motornya

Hal tersebut membuat proses olah TKP dan penanganan TKP menjadi terhambat, termasuk penyidikan yang semestinya bisa berjalan dengan baik.

Salah satunya terkait dengan hilangnya rekaman CCTV di TKP yang menjadi sorotan masyarakat. Hal ini, menjadi perhatian khusus Polri untuk menyampaikan kepada masyarakat.

Sigit menyebutkan ke-25 personel itu terdiri atas tiga perwira tinggi (pati) pangkat jenderal bintang satu, lima personel berpangkat kombes, tiga personel berpangkat AKBP, dua personel berpangkat kompol, tujuh personel perwira pertama (pama) serta lima orang berpangkat bintara dan tamtama.

Kategori :