BACA JUGA: 'Doa yang Tersirat' Film Pendek Islami Terbaik ke-2 Nasional
Selain mengucapkan salam, menurut Adang, Batu Nyungcung Gunung Ciremai tak boleh dilangkahi. ”Jangan dikangkangi ya. Karena takut ’kawalat’ atau durhaka kepada leluhur,” sarannya.
Masih menurut Adang, para pendaki pun jangan istirahat di dekat batu karena khawatir terjadi hal yang tak diinginkan.
”Lebih baik jalan saja terus meskipun pelan. Jangan lupa sambil baca istigfar supaya kita selalu dalam lindungan Gusti Allah,” tutupnya.
BACA JUGA: Polri Peringatkan Pengacara Keluarga Brigadir J Soal Luka Jenazah, Kalimatnya Tegas Banget
Demikian kisah dari Batu Nyungcung di Jalur Pendakian Apuy menuju puncak Gunung Ciremai.
Daftar Pendakian
Pendakian Gunung Ciremai kini harus menggunakan sistem booking secara online. Sehingga pendaki tidak bisa lagi mendadak.
BACA JUGA: KPAT Kampanye Stop Bullying: Luka Fisik Bisa Diobati, Tapi Luka Batin tak Terlihat
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) kini menerapkan sistem booking online. Sistem ini, kini tersentral di website TNGC.
Koordinator Urusan Promosi Pemasaran dan Kehumasan TNGC, Adi mengatakan, sistem booking yang semula menggunakan Google Form, kini dialihkan ke website meski masih dalam tahap uji coba.
Oleh karena itu, pendaki yang akan melakukan pendakian di Gunung Ciremai harus mempersiapkan diri dengan matang.
BACA JUGA: Ugal-ugalan di Dadaha, Sejumlah Remaja Nyaris Diamuk Warga
Baik kelengkapan pribadi maupun beregu. Tidak hanya itu, sistem booking online Gunung Ciremai maksimal bisa dilakukan sampai H-1 pendakian.
”Jadi tidak bisa lagi mendadak baru daftar di basecamp. Sekarang semua harus lewat online,” tuturnya.
Tidak hanya itu, pendaftaran juga minimal sebanyak empat orang pendaki. Calon pendaki harus mengisi data diri, jadwal pendakian, transit camp dan nomor kapling. (Radar Cirebon)