Sementara itu anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim menambahkan Komisi II sudah berkali-kali berdiskusi dengan bidang aset terkait pemanfaatan aset-aset yang ada di Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Terkait Penataan Cihideung, Simak Sekda Respons Atas Kekhawatiran Warga
"Pasalnya, sudah puluhan tahun aset-aset itu tidak termanfaatkan dan terurus.
Itu aset cukup banyak, mulai dari bekas Terminal Cilembang, di Jalan RE Martadinata, Indihiang, itu bukan aset yang kecil," paparnya.
Maka seharusnya pemerintah Kabupaten Tasikmalaya itu memiliki visi bagaimana mendatangkan investor, karena itu tempat-tempatnya strategis.
Pada intinya, tambah dia, Komisi II sudah mendorong berkali-kali ke pemkab Tasikmalaya untuk membuat semacam master plan bisnis apa dan tawarkan ke investor.
BACA JUGA:Beckham Putra Tak Menampik Persaingan di Lini Tengah Persib, karena Saat Ini Stok Gelandang Melimpah
"Ini sebetulnya kuncinya ada di pemerintah daerah. Bagaimana Bapelitbangda sebagai perencana pembangunan itu bisa memiliki gagasan yang visioner untuk aset-aset tersebut," kata dia.
Lebih jauh Asep Muslim mengatakan Komisi II belum mengetahui apa yang sudah dilakukan pemerintah terkait keberadaan aset-aset milik Pemkab Tasikmalaya yang berada di kota.
Hanya yang jelas tegas dia, Komisi II sudah berkali-kali bertemu dengan BPKPD khususnya Bidang Aset untuk meminta memaksimalkan aset-aset yang ada di kota tersebut.
BACA JUGA:Pemain Muda Persib Ini Sungguh Berani, Minta Izin Ambil Jatah Penalti Marc Klok, Hasilnya...
"Kami mendorong agar dioptimalkan, karena kali ini butuh peningkatan PAD. Maka aset yang nilainya miliaran ini jika dikelola sudah berapa miliar yang didapat. Tapi problemnya adalah pemda sendiri bingung mau diapakan itu asetnya," tuturnya.
Oleh karenanya dia meminta Pemkab Tasikmalaya segera melakukan langkah-langkah strategis.
Salah satunya dengan mengumpulkan semua stakeholder, dan mengajak mereka berbicara seperti apa sebaiknya aset-aset tersebut dikelola atau dimanfaatkan.
"Nantinya harus ada master plan yang jelas mau dikelola seperti apa aset-aset daerah tersebut," tegasnya. (diki setiawan/radartasik)