JAKARTA, RADARTASIK.COM - Berbagai program kemanusiaan yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat banyak pihak terpikat dan ikut mendukungnya, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD secara terbuka mengakui kalau dirinya pernah terlibat dalam program organisasi sosial dari ACT
Bahkan bukan hanya sekadar mendukung Mahfud juga terlibat dalam mempromosikan program ACT.
BACA JUGA:Ternyata ACT Bukan Organisasi Pengelola Zakat, Pernah Dilaporkan Polisi di 2021
Peristiwa itu menurutnya terjadi tahun 2018 dan niatnya kala itu murni mendukung program kemanusiaan.
"Ketika itu, saya melihat ACT masih murni bekerja untuk urusan kemanusiaan," kata Mahfud MD di salah satu keterangan unggahan video di akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd pada Selasa, 5 Juli 2022.
Meskipun begitu, Mahfud MD tidak akan membela ACT jika kini lembaga tersebut diduga melakukan penyalahgunaan dan penyimpangan atas dana yang dihimpunnya.
BACA JUGA:Iwan Bule Yakin Timnas U-19 Menang Lawan Thailand di Piala AFF 2022, Kalau Lolos…
"Jika ternyata benar bahwa dana kemanusiaan yang dihimpun oleh ACT itu diselewengkan, selain harus dikutuk, penyelewengan itu harus dibawa ke proses hukum pidana," tegas alumni UII Yogyakarta tersebut..
Mahfud pun menceritakan awal dirinya memberikan dukungan kepada ACT dan ikut mempromosikan kegiatan organisasi sosial itu terkait misi kemanusiaan pada tahun 2018.
Kala itu, kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut pihak ACT tiba-tiba mendatangi kantornya untuk meminta dukungan untuk kegiatan kemanusiaan di sejumlah negara.
BACA JUGA:Ini Tiga Alasan yang Buat Ronaldo Ingin Hengkang dari Manchester United
"Untuk memberi endorsement (promosi) tersebut, saya pernah tiba-tiba didatangi ke kantor. (Selain itu) saya juga pernah ditodong begitu selesai memberi khotbah di sebuah masjid," ungkap Mahfud.
Kala itu ungkap Mahfud, ACT memberikan penjelasan bahwa mereka menghimpun dana kemanusiaan untuk membantu warga Palestina, korban bencana alam di Papua, dan gempuran Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Damaskus, Suriah.
Karena tujuannya baik yaitu mempromosikan gerakan manusia Mahfud pun menyatakan senang dan mau untuk ikut mempromosikan program kemanusiaan tersebut.