Sehingga ada asumsi yang beredar bahwa R tidak pernah pulang dari kantor hingga ia terjun.
Namun, pihak Polsek Panakkukang menyebut bahwa pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan soal mengapa R ditemukan tewas pagi-pagi buta.
Sementara R juga disebut menggunakan kursi untuk naik di pembatas untuk loncat.
“Jadi dari hasil olah TKP batu-batu itu, yang dia pakai bersama lompat. Sehingga setelah sampai ke pelataran itu, dia hancur,” ujarnya.
“Ada beberapa di atas penggerak. Pembatasnya tinggi. Kalau untuk mau lompat susah. Makanya dia pakai kursi untuk naik. Kalau melakukan ancaman ke korban tidak,” ujar Iptu Boby dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)