60 Calon Jemaah Haji Kloter Terakhir Asal Garut Diberangkatkan, Kemenag Berpesan Waspadai Cuaca Ekstrem

Sabtu 02-07-2022,20:40 WIB
Editor : midi

Radartasik, GARUT – Sebanyak 60 calon jemaah haji asal Kabupaten Garut diberangkatkan oleh Kementerian Agama dan Pemkab Garut.

Puluhan calon jemaah haji yang diberangkatkan merupakan kloter terakhir dari Kabupaten Garut.

Kepala Kemenag Kabupaten Garut H Cece Hidayat mengatakan jumlah calon jemaah haji asal Kabupaten Garut hanya 60 orang.

BACA JUGA: Oknum Guru Lecehkan Sejumlah Siswa, Kapolres Magelang Kota Minta Korban Segera Melapor

Maka, pemberangkatannya akan digabungkan dengan calon jemaah haji dari Depok dan Bekasi. Meski disatukan, Cece mengaku tidak menjadi masalah.

“Meski disatukan, kita sudah siapkan pendamping. Jadi tidak ada masalah,” terangnya.

Cece beramanat kepada para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan, karena suhu udara yang cukup ekstrem.

BACA JUGA: Beli BBM di Tasikmalaya Masih Seperti Biasa, Pertamina Buka 5 Posko Pendaftaran Pembelian Pertalite dan Solar

“Agar bisa menjaga kesehatan karena cuaca cukup ekstreme suhu bisa di atas 40 derajat,” katanya.

Cece menambahkan, tahun ini terdapat calon jemaah haji dari Garut yang gagal berangkat menunaikan ibadah haji. Mereka gagal melaksanakan ibadah haji tahun ini karena dampak diberlakukannya pembatasan kuota.

“Untuk pemberangkatan ibadah haji tahun ini, hanya 42 persen calon jemaah haji dari Garut yang bisa berangkat dari total kuota sebenarnya,” ujar Cece.

BACA JUGA: PAN Usulkan Hendro Nugraha Calon Wali Kota Tasikmalaya, Desi Ratnasari Cagub Jabar, 3 Tokoh untuk Pilpres

Dikatakannya, pada musim haji tahun ini Kabupaten Garut hanya mendapatkan jatah kuota 867 calon jemaah haji. Akibatnya, ada 613 calon jemaah haji lainnya yang terpaksa gagal berangkat.

Menurutnya, mereka yang gagal berangkat tahun ini akan diprioritaskan tahun berikutnya. Atas nama pemerintah, Cece pun meminta maaf atas hal ini.

Selain pembatasan kuota, Cece juga menyampaikan calon jemaah haji lainnya dari Garut yang juga gagal berangkat disebabkan kebijakan pembatasan usia yang diterapkan pe­merintahan di Saudi Arabia. (yna)

Kategori :