Radartasik, BERN – Peristiwa tenggelamnya anak sulung Ridwan Kamil, almarhum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, nyaris dialami seorang gadis Thailand bernama Bowlki ketika berenang di Sungai Aare, Swiss pada Minggu (19/06/2022).
Tentu saja pengalaman nyaris tenggelam di Sungai Aare itu membuat Bowlki sempat berdebar-debar. Namun beruntung berkat pertolongan sejumlah petugas keselamatan sungai ia masih diberikan keselamatan dan umur panjang.
“19, Juni 2022. Cuaca sangat panas. Main air di Sungai Aare. Aku hampir tenggelam,” kata Bowlki, dalam unggahannya Senin (20/06/2022) seperti dikutip radarcirebon.com.
BACA JUGA:Usai Eril, Sungai Aare di Swiss Kembali Makan Korban, Kali Ini Warga Lokal
BACA JUGA:Korban Tewas Tenggelam di Sungai Aare, Swiss adalah Seorang Kakek, Ini Identitasnya
Bowlki mengungkapkan dirinya berhasil selamat setelah 4 hingga 5 petugas keselamatan yang berada di Sungai Aare langsung berenang mendekati dan menangkap dirinya tepat waktu.
“Terima kasih atas keberuntungan dalam segala hal,” tuturnya.
Bowlki mengaku tak lama setelah dirinya terjun ke Sungai Aare untuk berenang tiba-tiba saja mengalami masalah di kakinya. Ia seolah merasakan kram, sehingga tidak bisa berbuat banyak saat berenang dan nyaris hanyut dan tenggelam terseret arus sungai.
Sementara itu, sehari sebelumnya Polisi Bern melaporkan adanya seorang pria yang tenggelam di Sungai Aare pada Sabtu (18/06/2022) sekitar pukul 18.45 waktu setempat.
BACA JUGA:Begini Kronologi Pejalan Kaki Evakuasi Korban Tenggelam di Sungai Aare Swiss
Sebelumnya pria tersebut berenang bersama tiga teman wanitanya. Nanun seperti yang sudah-sudah pria tersebut kemudian mendadak mengalami “kesulitan” saat berenang hingga akhirnya ia tenggelam di Sungai Aare.
Berdasarkan keterangan, pria tersebut sebenarnya berhasil diselamatkan ke darat, hanya saja nyawanya tidak tertolong di dekat Altenbergsteg.
Pria itu dikabarkan warga Swiss berusia 59 tahun yang tinggal di kato Bern.
Sekadar diketahui tenggelam atau meninggalnya warga atau para wistawan di Sungai Aare Swiss ini bukan baru-baru ini saja terjadi. Kabarnya setiap tahun 15 hingga 20 orang dinyatakan hilang di sungai kebanggaan warga Swiss tersebut.