"Varian ini berpotensi membuat lonjakan kasus di Indonesia karena diketahui lebih mampu menghindar dari kekebalan tubuh yang muncul akibat vaksinasi dan infeksi alami, sehingga memfasilitasi varian ini untuk menginfeksi seseorang," @dkijakarta menginfokan melalui akun Instagramnya yang terverifikasi.
Informasi demikian, tulisnya, diperoleh dari dokter Adam Prabata yang menyebutkan bahwa barian omicron BA.4 dan BA.5 lebih mudah menginfeksi, terutama pada orang yang belum divaksinasi.
"Potensi memunculkan lonjakan kasus Covid-19," kata dokter Adam Prabata
Varian ini juga masih dapat dideteksi oleh PCR dan antigen.
Selain itu, antibodi pada orang yang telah divaksinasi dapat melawan varian ini.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, 4 kasus mutasi SARS-CoV-2 varian Omicron, yaitu subvarian BA.4 dan BA.5 telah teridentifikasi di Indonesia.
Empat kasus itu dilaporkan pertama kali ditemukan di Bali.
"Sudah ada empat orang terkena (subvarian) BA.4 dan BA.5 di Bali," kata Budi kepada wartawan, Jumat 10 Juni 2022.
Belakangan ini, subvarian BA.4 dan BA.5 ini tengah diwaspadai di sejumlah negara.
Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat subvarian Omicron tersebut bakal terjadi pada Juli mendatang. (Disway)