Ridwan Kamil dan Istri Melanjutkan Semangat Almarhum Eril: Doa-doa Kami Akan Selalu Menerangi Alam Kuburmu

Selasa 14-06-2022,06:00 WIB
Editor : Usep Saeffulloh

Radartasik, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya akan melanjutkan semangat putranya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. 

Ridwan Kamil bersama keluarga besar ikhlas melepas kepergian putra sulungnya itu dengan syariat ke liang kubur.  

Tak bisa dipungkiri, Ridwan Kamil dan istri begitu terpukul dengan kepergian Eril. Ada hikmah dan pelajaran yang dipetik dari kepergian putra kesayangannya itu.    

“Selamat jalan anakku sayang. Dear Eril, selamat beristirahat dengan tenang sekarang. Doa-doa kami akan selalu menerangi alam kuburmu,” tutur Ridwan Kamil lewat unggahan di Instagram-nya pada Senin 13 Juni 2022.

Ridwan Kamil benar-benar diuji, kesabaran dan ketenanganlah yang akhirnya mempertemukannya dengan Eril kembali. 

Kepulangan Eril juga menandai begitu hebatnya doa-doa yang dipanjatkan hingga Tuhan mempertemukan dipertemukan kembali Eril dengan keluarga tercinta lewat cara lain.

Unggahan video Ridwan Kamil di akun Instagram-nya tentang perjalanan Ridwan Kamil membawa Eril untuk dikebumikan di pemakaman keluarga di Baitul Ridwan Islamic Center di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. 

Di sepanjang jalan masyarakat Bandung terlihat mengiringi kepergian Eril menuju pemakamannya.

“Mulai esok izinkan papap, mamah, Zara dan Arka melanjutkan kehidupan fana ini dengan semangatmu di setiap langkah kami. Hatur nuhun atas segala memori dan pelajaran itu," tulis Ridwan Kamil. 

Eril telah dimakamkan di pemakaman di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Sang ayah pun bercerita mengenai hikmah kepergian anaknya.

“Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan hikmah dari kepergian Eril,” kata Ridwan.

Dengan tenang Ridwan Kamil menceritakan bagaimana 14 hari masa pencarian Eril terasa begitu panjang dan melelahkan bagi keluarganya.

Disampaikan pula bagaimana keluarga menerima kepergian Eril dengan hati lapang. Dia mengemukakan amal anak sulungnya dalam masa 23 tahun hidupnya ternyata sudah memadai untuk mendatangkan kecintaan dari banyak orang.

“Usia 23 tahun memang belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar," katanya.

“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tetapi tentang tiap hela nafas yang dipakai untuk berbuat baik. Walaupun hal kecil dalam sehari-hari,” imbuhnya. 

Kategori :