Empat orang turun di kategori 100 mil. Yakni, Bagus Ramadhani, Amdani Ocha, Ivo Ananda, dan Dietmar Dutilleux.
Sedangkan empat lainnya (Azrul Ananda, Johnny Ray, John Boemiharjo dan Edo Bawono) berjuang di kategori paling bergengsi di Unbound Gravel 2022, yakni 200 mil.
"Kami selama ini punya tradisi membawa yang khas tentang Indonesia ketika ada event gowes di luar negeri. Misal pakai batik waktu nonton Vuelta a Espana di Spanyol, Giro d'Italia, atau Tour de France. Tahun ini kami ingin melakukan itu lagi, dengan bangga datang sebagai orang Indonesia. Kami pakai batik saat pengambilan race pack. Selain itu tahun ini misi kami memang membawa brand Indonesia. Memakai sepeda Wdnsdy, jersey SUB, dan nutrisi utama dari Strive," jelas Azrul Ananda.
Nah, debut Ivo Ananda, Bagus Ramadhani, Amdani Ocha, dan Dietmar Dutilleux di Unbound Gravel 2022 berakhir manis. Keempatnya berhasil finis di kategori 100 mil.
Mereka finis pertama dalam waktu kurang dari sepuluh jam. Nyaris bersamaan. Ivo dan Dietmar mencatat waktu 9 jam 49 menit dan 6 detik. Bagus dan Ocha hanya terpaut satu detik di belakangnya.
Hasil ini membuat Ivo Ananda mengukir namanya sebagai women cyclist asal Indonesia pertama yang berhasil menuntaskan Unbound Gravel 100 mil.
Bukan hanya tim 100 mil saja yang happy ending, tim 200 mil juga berhasil menuntaskan misi di Unbound Gravel 2022. Azrul Ananda dan Johnny Ray sukses finis 200 mil.
Sementara John Boemiharjo dan Edo Bawono berhasil finis sebelum matahari terbenam (beat the sun).
John berhasil mencapai target beat the sun di Unbound Gravel 2022. Ia menuntaskan rute sepanjang 200 mil dalam waku 13 jam 34 menit 27 detik.
Lalu ada Edo Bawono yang sukses mengikuti jejak John untuk beat the sun. Edo finis dengan catatan waktu 13 jam 55 menit 32 detik.
Selain menjadi yang paling bergengsi, kategori 200 mil adalah kategori dengan peserta terbanyak di Unbound Gravel 2022. Lebih dari 1.200 orang berpartisipasi di kategori ini.
Termasuk mantan pembalap WorldTour seperti Ian Boswell yang lama membela Team Sky (Ineos Grenadiers). Juga dua eks pembalap Trek Segafredo, yakni Kiel Reijnen dan Peter Stetina.
Di event ini, tim mainsepeda.com menggunakan brand-brand Indonesia. Kedelapan cyclist ini menggunakan Wdnsdy Bike.
Khusus untuk, Azrul, John, Ivo Ananda, serta Edo Bawono, mereka menunggangi sepeda prototipe sepeda terbaru dari Wdnsdy Bike.
Sepeda ini sekilas mirip Wdnsdy AJ5, tapi dengan kaki yang lebih lebar agar bisa dipasangi ban hingga ukuran 45.