Sri Mulyani: Kinerja Keuangan Pemerintah Membaik, Pendapatan dari Pajak Tumbuh 37,7 Persen

Rabu 30-03-2022,07:00 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com,  Pendapatan negara sampai dengan Februari 2022 mengalami kenaikan dibandingan waktu yang sama tahun 2021.

Pendapatan negara dari pajak, kepabeanan dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus membaik.

Sampai dengan Februari 2022, realisasi pendapatan negara dan hibah tercatat mencapai Rp 302,42 triliun atau 16,38 persen dari target APBN 2022.

“Kalau dibandingkan tahun lalu di mana Februari realisasinya di Rp 219 triliun, ini adalah kenaikan 37,7 persen,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati secara daring dikutip, Selasa (29/3/2022).

Penerimaan pajak hingga akhir Februari 2022 mencapai Rp 199,4 triliun atau tumbuh 36,5 persen dan mencapai 15,77 persen dari target APBN 2022.

Pertumbuhan ditopang oleh pemulihan ekonomi yang terlihat dari industri yang masih ekspansif, perkembangan harga komoditas, dan kinerja ekspor impor.

Secara kumulatif, mayoritas jenis pajak utama mencatat pertumbuhan positif dan lebih baik dibandingkan periode yang sama 2021.

Berdasarkan pertumbuhan bulanan, beberapa jenis pajak mengalami kontraksi karena pergeseran pencatatan pembayaran. Faktor lain, karena tidak berulangnya transaksi tahun sebelumnya seperti pembayaran ketetapan pajak.

Selanjutnya, penerimaan sektoral kumulatif seluruh jenis usaha tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan periode Januari 2022. Sektor pertambangan masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi yang didorong oleh kenaikan harga komoditas batubara.

“Sektor Industri Pengolahan masih menjadi kontributor terbesar penerimaan pajak sebesar 29,1 persen,” serunya.

Sementara itu, penerimaan bea dan cukai tercapai sebesar Rp 56,7 triliun pada akhir Februari 2022, atau 23,2 persen dari target APBN. Capaian ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen, didukung kinerja bea masuk, bea keluar dan cukai.

Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp 6,8 triliun atau tumbuh sebesar 37,1 persen didorong tren perbaikan kinerja impor nasional. Penerimaan bea keluar mencapai Rp 6,6 triliun atau tumbuh sebesar 176,8 persen didorong tingginya harga komoditas dan meningkatnya volume ekspor tembaga.

Penerimaan cukai mencapai Rp 43,4 trilliun atau tumbuh sebesar 53,3 persen. Capaian ini dipengaruhi implementasi kebijakan cukai dan efektivitas pengawasan. Faktor lainnya, adanya relaksasi PPKM dan membaiknya sektor perhotelan serta pariwisata.

Terakhir, pendapatan negara juga didukung oleh realisasi PNBP yang sampai dengan Februari 2022 mencapai Rp 46,2 triliun atau 13,8 persen dari target APBN 2022. PNBP tumbuh positif sebesar 22,55 persen, terutama didorong pendapatan SDA, baik migas maupun non-migas, serta Pendapatan BLU.

Tags :
Kategori :

Terkait