Rudy sendiri sudah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur dari Golkar. Ia tidak peduli dianggap terlalu dini. Curi start. Itu haknya.
Bahkan, sebagai ketua Golkar Kaltim, Rudy sudah mengumumkan secara terbuka: siapa saja yang akan jadi calon bupati/wali kota di seluruh Kaltim.
Rasanya belum ada ketua partai yang seberani Rudy. Tentu akan jadi bahan kajian. Apakah cara dini seperti itu lebih berhasil.
Kakak Gafur yang lain lagi, Hasanuddin Mas'ud, juga pemimpin politik lokal. Ia ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara. Yang sebagian wilayah Kutai ini juga masuk IKN. Hasanuddin juga anggota DPRD Kaltim.
Tidak hanya itu.
Hasanuddin ngebet ingin jadi Ketua DPRD Kaltim –yang memang jatah Golkar. Proses internal Golkar sudah selesai. Ketua Golkar provinsi sudah setuju: sang kakak tadi. Ketua Umum DPP Golkar pun sudah Alhamdulillah. Segala macam surat sudah diterbitkan. Termasuk surat penarikan Haji Makmur sebagai Ketua DPRD yang sekarang. Makmur adalah Bupati Berau dua periode yang sukses. Juga sangat rendah hati.
Makmur juga tidak keberatan. Tidak melawan. Itu bukan wataknya.
Maka jalan bagi Hasanuddin sangat mulus. Jabatan ketua DPRD Kaltim sudah di ujung sendok. Sudah lama.
Sendoknya bengkok.
Sang sendok dibengkokkan oleh kekuatan batin Raja Naga Kaltim: Gubernur Isran Noor. Isran tidak kunjung menyetujui dan melantik Hasanuddin.
Tidak ada yang berani bertanya: mengapa.
Ya sudah.
Satu dari Pandawa Lima Kaltim itu kini lagi kena perkara. Mungkin perlu Semar untuk meruwatnya. (Dahlan Iskan)