Usai Dikecam Publik, Trans7 Akhirnya Minta Maaf ke Pesantren Lirboyo

Usai Dikecam Publik, Trans7 Akhirnya Minta Maaf ke Pesantren Lirboyo

Permintaan maaf yang disampaikan langsung Production Director Trans7, Andi Chairil, melalui video klarifikasi resmi di kanal YouTube Trans7, Selasa 14 Oktober 2025. Tangkapan layar ponsel youtube @TRANS7Official--

RADARTASIK.COM – Setelah menuai gelombang kritik dan seruan boikot di media sosial, Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Pondok Pesantren (PP) Lirboyo, Kediri. 

Tayangan salah satu program mereka dinilai telah menyinggung kehidupan pesantren dan kiai.

Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Production Director Trans7, Andi Chairil, melalui video klarifikasi resmi di kanal YouTube Trans7, Selasa 14 Oktober 2025.

Dalam pernyataannya, Andi mengakui adanya kelalaian internal dalam proses penayangan konten. 

BACA JUGA:Pesan RMI PCNU Kota Tasikmalaya untuk Salah Satu Televisi Nasional: Jangan Sembarangan Framing Dunia Pesantren

Ia menjelaskan bahwa materi berasal dari pihak eksternal dan tidak melalui proses penyensoran mendalam sebelum ditayangkan.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada KH. Anwar Manshur selaku pimpinan PP Lirboyo, keluarga besar, para pengasuh, santri, dan alumni. Kami akui ada kelalaian karena tidak melakukan sensor yang mendalam terhadap materi tersebut,” ujar Andi seperti dilansir dari harian.disway.id.

Ia menegaskan, meski konten berasal dari luar, Trans7 tetap bertanggung jawab penuh atas kesalahan itu. 

Permohonan maaf juga telah disampaikan langsung kepada keluarga KH. Anwar Manshur.

BACA JUGA:Potret Kesenjangan Pendidikan di Tasikmalaya Selatan: SDN Curugtelu Bertahan di Tengah Kerusakan

“Kami telah meminta maaf secara langsung kepada salah satu putra KH. Anwar, yaitu Gus Adib, pada Senin malam. Surat permohonan maaf resmi juga telah kami kirimkan dan akan segera kami sampaikan dalam bentuk fisik,” jelasnya.

Andi menambahkan, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi Trans7 agar lebih sensitif dan berhati-hati terhadap isu-isu keagamaan, terutama yang berkaitan dengan pesantren.

“Kami akan memperketat proses penyuntingan dan memastikan setiap tayangan tidak menyinggung nilai-nilai keagamaan maupun kehidupan pesantren,” tegasnya.

Sebelumnya, publik ramai mengkritik salah satu program Trans7 yang menayangkan narasi dianggap melecehkan kehidupan santri dan kiai di lingkungan Pesantren Lirboyo

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: