Potret Kesenjangan Pendidikan di Tasikmalaya Selatan: SDN Curugtelu Bertahan di Tengah Kerusakan

Potret Kesenjangan Pendidikan di Tasikmalaya Selatan: SDN Curugtelu Bertahan di Tengah Kerusakan

Kondisi bangunan SD Negeri Curugtelu di Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya Selatan. tangkapan layar akun tiktok @sendi.guntarasama--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah hijaunya perbukitan selatan Kabupaten TASIKMALAYA, berdiri sebuah bangunan sekolah yang nyaris roboh. 

SD Negeri Curugtelu di Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, menjadi potret nyata bagaimana pendidikan di pelosok masih jauh dari kata layak.

Dindingnya retak, atapnya berlubang, dan lantainya dipenuhi rerumputan liar. 

Dari enam ruang kelas yang seharusnya dipakai untuk belajar, hanya tiga yang masih bisa digunakan. 

BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Alihkan Konser Musik ke Eks Terminal Cilembang, Jadi Solusi Tanpa Ganggu Olahraga

Sementara tiga lainnya sudah lama ditinggalkan karena takut ambruk.

Namun, di balik bangunan yang rapuh itu, semangat belajar anak-anak SDN Curugtelu justru tetap kokoh. 

Mereka datang setiap pagi dengan seragam sederhana, membawa buku lusuh dan harapan besar. 

Tak jarang, mereka harus menunggu giliran untuk belajar karena ruang terbatas.

BACA JUGA:Rincian Tabel Pinjaman KUR BNI 2025 Plafon Rp 500 Juta, Dapat Modal tanpa Takut Cicilan Besar

“Satu ruang dipakai untuk dua kelas. Pagi untuk kelas kecil, siang buat kelas besar,” tutur Kepala Desa Bojongsari, Ipan Kurnawan, Senin 13 Oktober 2025.

Kerusakan sekolah itu, kata Irpan, bukan hal baru.

Beberapa bagian bangunan rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah Culamega beberapa tahun silam. 

“Pernah ada satu ruang yang diperbaiki tahun 2024, tapi tiga ruang lainnya belum tersentuh sampai sekarang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait