PTM di Kabupaten Tasik, Pedagang & Orang Tua Masih Abai Prokes

PTM di Kabupaten Tasik, Pedagang & Orang Tua Masih Abai Prokes

RADARTASIK.COM, SUKARATU - Sepekan sudah pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Taiskmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan evaluasi seperti apa penerapan prokes di sekolah, Kamis (10/6/2021).


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana mengatakan, hasil pantauan di lapangan, tingkat kedisiplinan protokol kesehatan (Prokes) khususnya di tingkat SD masih harus terus ditingkatkan. Pasalnya, orang tua dan para pedagang masih terlihat tidak tertib menerapkan protokol kesehatan.

“Kami melakukan sidak ke SD dan SMP kaitan dengan penerapan prokes dan PAT yang berjalan lancar. Yang menjadi perhatian adalah SD, masih kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, kita evaluasi secara komprehensif,” ujarnya.

Maka dari itu, kata dia, penerapan prokes di SD akan menjadi bahan evaluasi Disdikbud dalam melaksanakan PTM terbatas. Masih terlihat di SD, orang tua siswa dan para pedagang berbaur.

“Sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi kami. Karena prinsipnya tentu yang diutamakan adalah keselamatan dan kesehatan peserta didik, tenaga pendidik, kependidikan dan warga sekolah di sekitarnya,” paparnya.

Pada intinya, terang dia, Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya harus memastikan PTM terbatas Juli nanti dalam kebiasaan baru pandemi Covid-19 yang harus dipahami oleh semua pihak.

“Terutama orang tua yang sudah tidak sabar anaknya ikut pembelajaran tatap muka. Orang tua harus ikut menjaga, ketika mengantar anaknya dan menjemput pulang di gerbang langsung pulang lagi, agar tidak terjadi kerumunan,” ujarnya.

Dia menambahkan, semua pihak harus betul-betul menjaga kesiapan dari peserta diA­dik yang akan melaksanakan PTM apabila orang tua mengizinkan. “Namun, ketika orang tua tidak mengizinkan kita tidak bisa meA­makA­sakan PTM di sekolah,” tambah dia.

Kepala SMP Negeri 2 Sukaratu H Dendin Wardana mengungkapkan, sekolah sudah melaksanakan penerapan protokol kesehatan dengan menyediakan alat menucuci tangan, jaga jarak dan mewajibkan peserta didik memakai masker.

“Kami juga menyediakan ruang isolasi untuk siswa dan guru yang mengalami demam dan panas. Intinya kita sudah siap prokes dalam proses pembelajaran tatap muka,” ungkap dia. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: