Budaya Literasi Diawali dari Keluarga
“Hal itu menjadi pekerjaan rumah, bagi orang tua yang memiliki anak harus didik sebaik mungkin. Pendidikan Paling utama berada di rumah,” ujarnya.
Sebab, orang tua mempunyai kewajiban mendidik anak. Misalnya saja seorang ibu adalah madrasah pertama untuk anak. “Jadi mau level pendidikan apapun, bisa mengaplikasikan pendidikan dasar yang membentuk karakter anak,” katanya.
Maka kalau ingin punya anak dengan karakter yang baik, Di sinilah orang tua harus memiliki pola asuh baik juga. “Orang tua terutama ibu, adalah pendidik pertama dan utama bagi anak,” ujarnya.
MEMBACA MENYEJAHTERAKAN
Senada, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Noneng Rosmayati menjelaskan tingkat kegemaran membaca di Kota Tasik hanya 46,93. Itu termasuk kategori cukup, sehingga lebih berjuang lagi bagaimana menuju Kota Literasi.
“Mari satu nada dan suara berjuang untuk meningkatkan kegemaran membaca di Kota Tasikmalaya. Sebab dengan masyarakat gemar membaca adalah berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan,” katanya.
Untuk mendongkrak minat baca masyarakat Kota Tasikmalaya, nantinya di lampu traffic light didengar lagu mari membaca.
“Itu wujud nyata bunda literasi Kota Tasikmalaya dan Dinas Perpustakaan dan kearsipan daerah agar dengan mendengarkan lagu gemar membaca bisa tergerak anak dan dewasa tergugah pentingnya membaca,” ujarnya.
Selanjutnya, dia pun meminta ada peran orang tua, bagaimana menjadi teladan bagi anaknya. Salah satunya orang tua mau membaca dan mengajak anaknya membaca.
Karena ilmu bisa didapatkan dengan membaca, membaca adalah kuncinya untuk mencerdaskan anak.
“Kalau menginginkan anaknya cerdas dan berhasil kuncinya membaca dan orang tua pun mau membaca juga,” katanya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: