Konflik Palestina, Indonesia Sampaikan Tiga Usulan

Konflik Palestina, Indonesia Sampaikan Tiga Usulan

JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan beberapa usulan dan langkah-langkah konkrit yang perlu dipertimbangkan untuk menghentikan agresi militer Israel ke Palestina.

Usulan tersebut disampaikan Retno dalam pertemuan virtual terkait hasil Pertemuan Tingkat Menteri Komite Eksekutif Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada Minggu (16/05/2021).

Beberapa usulan tersebut pertama, memastikan adanya persatuan, di antara negara anggota OKI dan di semua pemangku kepentingan di Palestina.

Menurutnya, tanpa persatuan, OKI tidak mampu menjadi penggerak dalam menggalang dukungan internasional untuk Palestina, termasuk mencapai cita-cita kemerdekaannya.

Kedua, OKI harus mengupayakan gencatan senjata segera.

”Saya menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruhnya untuk mendorong gencatan senjata secepatnya, dan semua tindakan kekerasan harus dihentikan,” kata Retno.

Usulan ketiga, lanjut Retno, agar OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina.

”OKI harus lebih keras berupaya untuk mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel dan berpedoman pada parameter yang telah disetujui secara internasional, dengan tujuan mencapai perdamaian yang lestari berdasarkan solusi dua negara,” tuturnya.

”Usulan-usulan tersebut merupakan hasil komunikasi yang intens antara Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara hingga Uni Eropa,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Retno menggandeng menteri luar negeri negara-negara di dunia mulai dari Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Vietnam, India, Norwegia, Inggris dan The High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy dari Uni Eropa atau yang biasa disebut dengan HR/VP Uni Eropa untuk mendukung proses perdamaian di Palestina.

”Kita semua mengkhawatirkan situasi yang berkembang di Palestina saat ini. Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kami menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan dan gencatan senjata dapat segera dilakukan,” ujar dia.

Retno juga menyampaikan terkait hal ini Presiden RI Joko Widodo telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin di Asia Tenggara untuk membahas situasi di Palestina. Hal ini merupakan bentuk tindak lanjut dari ASEAN Leaders' Meeting beberapa waktu lalu.

”Dapat saya sampaikan bahwa menindaklanjuti komunikasi tiga pemimpin di Asia Tenggara, yaitu presiden RI, PM Malaysia dan Sultan Brunei Darussalam, maka Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam telah sepakat untuk mengeluarkan joint statement mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi di Palestina saat ini,” pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: