Cara Untuk Bisa Mudik ke Ciamis, Jalan Disekat Sungai Jadi Pilihan

Cara Untuk Bisa Mudik ke Ciamis, Jalan Disekat Sungai Jadi Pilihan

CIAMIS — Kebijakan larangan mudik dan penyekatan di perbatasan-perbatasan jalan raya tidak menyurutkan sebagian perantau untuk pulang kampung pada lebaran tahun ini. Berbagai cara pun mereka tempuh untuk bisa lolos dan bisa berkumpul dengan keluarga.


Salah satu cara yang dilakukan para perantau untuk lolos dari penyekatan, yakni mencari jalan tikus. Karena disinyalir jalan-jalan kecil tersebut akan minim pengawasan aparat. Termasuk ada juga para perantau yang memanfaatkan jalur sungai atau menggunakan perahu untuk sampai ke kampung halaman.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Tambaksari dan Lakbok yang jadi alternatif mudik aman, karena pakai jembatan dan perahu saat para perantau melewatinya.

Kepala Desa Kadupandak Kecamatan Tambaksari  Jana Sujana mengatakan, lokasi sangat dekat atau berbatasan dengan Jawa Tengah. Di lokasi ini ada sekitar empat jalan alternatif yang biasa digunakan untuk mudik atau istilahnya jalan tikus.

“Pertama melintasi Sungai Cijolang dengan jembatan permanen atau gantung. Jadi dari kedua arah bisa saling mudik, dari Jawa Tengah dan Jawa Barat juga, mereka gampang karena tidak ada penyekatan,” paparnya.

Baca juga : Truk vs Truk Adu Bagong, Truk Seruduk Palang Pintu & Gerbong Kereta di Ciamis

Kata dia, lokasi itu memang sangat sering digunakan lalu lintas penyebarangan dari Jawa Tengah atau sebaliknya. “Memang dengan kondisi larangan mudik saat ini idealnya harus dilakukanya penyekatan, namun kalau tidak ada anggarannya bingung juga siapa yang akan menjaga di sana, karena harus 24 jam. Kalau tidak pasti banyak yang lolos,” kata dia.

Walaupun pun banyak yang lolos, kata dia, pihaknya di desa melakukan berbagai upaya pengetatan dan menerapkan protokol kesehatan.

“Salah satunya yang diketahui mudik lewat jalan tersebut tidak boleh berkumpul selama 14 hari atau wajib karantina dulu,” ujarnya, menjelaskan.

Terpisah, Kasi Pelayanan Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok Maman Suparman menambahkan, di wilayahnya ada lima titik yang biasa dipergunakan jalan alternatif mudik, salah satunya yang melewati sungai.

“Biasanya yang nyeberang pakai perahu kecil, bisa ngangkut motor juga. Hari biasa sering digunakan lima titik dan ada lima perahu tersebut,” ujarnya, menjelaskan.

Lanjut dia, diperkirakan tahun ini pun fasilitas penyeberangan ini bisa semakin ramai. Karena pemerintah sudah memastikan untuk melarang mudik.

“Kalau jalanan disekat, jalur ini tambah ramai pemudiknya. Tahun lalu juga ada penyekatan jalan air ini ramai. Dampaknya keuntungan bagi kelompok yang punya perahu, penghasilan sampai Rp 2 juta sehari, padahal hari-hari biasa paling Rp 300 ribu,” kata dia, menambahkan.

Menurut dia, jalur ini benar-benar alternatif dan aman untuk yang akan mudik, terutama menghindari penyekatan. Apalagi yang pakai motor pun bisa melewatinya, karena perahunya bisa juga mengangkut motor. Namun, pihaknya tetap akan mengawasi dan melakukan pengetatan dalam menerapkan protokol kesehatan. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: