Pasien Covid-19 Meninggal di Kabupaten Tasik Bertambah

Pasien Covid-19 Meninggal di Kabupaten Tasik Bertambah

PUSPAHIANG - Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal dunia hingga akhir April 2021 sudah mencapai 111 orang, Rabu (28/4/2021). Jumlah tersebut bertambah enam orang, pada 19 April 2021 jumlahnya mencapai 105 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tasikmalaya Drs Rudi Sonjaya Saehuri MPd kepada Radar, kemarin.


Kata Rudi, jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai angka 3.116 orang. Sebanyak 2.973 di antaranya sudah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi. Masih dalam perawatan atau isolasi sebanyak 32 orang dan yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif Covid-19 ada 111 orang.

Termasuk, tambah dia, perkembangan informasi di Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Puspahiang meninggal dunia dan sudah dimakamkan petugas medis berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Laju peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya memang tidak begitu meningkat, namun untuk pasien terkonfirmasi positif yang meninggal tetap ada,” ujarnya.

Kapolsek Puspahiang AKP Asep Nurjaman mengatakan, informasi kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dari Polsek Puspahiang perihal pemakaman jenazah terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kecamatan Puspahiang.

Menurutnya, Rabu (28/4) siang, dilaksanakan pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, yang dilaksanakan secara protokol kesehatan. Yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Puspahiang berpakaian APD lengkap.

Pemakaman jenazah warga Kecamatan Puspahiang jenis kelamin perempuan berusia 66 tahun. Berdasarkan keterangan dari keluarga, almarhum meninggal dunia di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.

Pada intinya, kata dia, pemakaman berjalan aman dan kondusif serta tidak ada penolakan dari masyarakat. Langkah-langkah kepolisian yang telah dilakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Muspika Puspahiang.

“Termasuk koordinasi dengan tokoh agama desa, masyarakat setempat untuk tetap tenang dengan adanya pemakanan tersebut serta tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: