PPP Kabupaten Tasik Selalu Konsisten Rebut Kekuasaan

PPP Kabupaten Tasik Selalu Konsisten Rebut Kekuasaan

PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) selalu konsisten menempatkan kadernya menjadi pemimpin di Kabupaten Tasikmalaya. Pada era Tatang Farhanul Hakim (TFH), Uu Ruzhanul Ulum, PPP berhasil menyukseskan kader terbaiknya sebagai bupati Tasikmalaya untuk dua periode masing-masing.


Kali ini, pada Pilkada Serentak 2020, PPP juga sukses memenangkan Cecep Nurul Yakin menjadi wakil bupati Tasikmalaya yang berdampingan dengan Ade Sugianto. Artinya, PPP selalu on the track atau tidak pernah keluar dari jalur kemenangan dalam pemilihan kepala daerah di Tasikmalaya. Hal ini jelas menjadi motivasi atau obat penawar bagi seluruh kader di tengah menurunnya raihan kursi pada Pileg 2019.

Wakil Sekretaris DPW PPP Provinsi Jawa Barat Dr H Basuki Rahmat MSi mengakui bahwa konsistensi PPP dalam merebut kembali kekuasaan kepemimpinan di Kabupaten Tasikmalaya sudah teruji. Karena, kuncinya adalah eksistensi basis pemilih yang masih loyal dan solid.

“Intinya kita masih memiliki basis pemilih yang kuat. Tetap tentu saja selamanya PPP tidak begitu saja mengandalkan basis partai. Jadi partai ini tetap harus dikelola secara modern, karena sebagian besar nanti Pemilu 2024 adalah pemilih milenial, yang lahir masa reformasi,” ujarnya kepada Radar, Senin (26/4/2021).

Pada intinya, kata dia, tantangan di Pemilu 2024 nanti akan berbeda. Dan nanti akan dievaluasi, apakah PPP perlu untuk mendorong kader sendiri di pilkada nanti atau seperti apa.

Buktinya, kata Basuki, PPP di Pilkada Serentak 2020 ini bersama PDI-Perjuangan masih berada dalam panggung kekuasaan di Kabupaten Tasikmalaya dengan Cecep Nurul Yakin di posisi wakil bupati Tasikmalaya.

“Tidak masalah PPP di posisi Z2-nya, karena memang koalisi PPP dengan PDI-Perjuangan itu kan bukan saat periode ini saja. Akan tetap sudah berlangsung sejak lama dan teruji beberapa periode ke belakang,” ungkap Uki.

Pada periode ini, kata dia, hanya bertukar tempat saja, PPP berada di posisi wakilnya. Sedangkan PDI-Perjuangan menjadi bupatinya.

“Tidak menjadi masalah karena baik bupati maupun wakil bupati itu merupakan satu kesatuan. Jadi istilahnya adalah dwi tunggal,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, bagi internal PPP sendiri memang masih banyak hal yang harus dievaluasi dalam menghadapi konsolidasi kepartaian menjelang Pemilu 2024 nanti.

“Karena Pemilu 2024 itu unik, karena berbarengan dengan pilkada juga nanti. Sehingga dengan demikian kita pantas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemilu dan pilkada lalu untuk membuat perencanaan menghadapi pemilu akan datang,” ujarnya, menjelaskan.

Dia menambahkan, paket Ade-Cecep itu artinya saat ini secara politik sudah selesai tidak ada masalah, tinggal menunggu kinerjanya saja dalam membangun Kabupaten Tasikmalaya.

Pengurus DPW PPP Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, tetap dipertahankannya posisi kekuasaan oleh kader PPP di Kabupaten Tasikmalaya menjadi modal bagus dan motivasi bagi para kader.

“Sekali pun sekarang wakil bupati, tetap namanya pimpinan. Ya sabar saja nanti ada waktunya (menjadi bupati). Sekarang juga saya menjadi wakil gubernur mudah-mudahan ke depannya menjadi gubernur,” ujarnya, sambil tersenyum. (dik/yfi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: