Tak Terima Dikeroyok Mantri Puskesmas Pamarican dan Kawannya, Warga Kertarahayu Ciamis Lapor Polisi
Reporter:
agustiana|
Minggu 25-04-2021,20:26 WIB
CIAMIS - Sekjen Resort GIBAS Kabupaten Ciamis, Galih Hidayat SH membenarkan bahwa telah terjadi pengeroyokan terhadap aggota Gibas di Kecamatan Pamarican.
Korban yang dikeroyok adalah, Dadan (38) warga Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.
"Ceritanya sebelum terjadi pengeroyokan adalah, buntut dari pengobatan orang tua korban di rumahnya, " jelas Galih kepada Radar, Minggu (25/04/21).
Berdasarkan keterangan Dadan kepada dirinya, Jumat (23/04/21) lalu orangtuanya, Endut Hadi dalam kondisi sakit di rumahnya.
Lantas, Dadan mencari mantri di Puskesmas Pamarican, pukul 07.00, namun kelihatan mantri tersebut lagi sibuk.
Masih pada hari yang sama, sekitar pukul 09.00 mantri tersebut dipanggil lagi oleh anggota keluarganya bernama Titin Suartini dan saat itu mantri Arif tiba dan mengobati.
"Namun mantri tersebut mengobatinya sambil ketus atau ambek-abekan, hingga mantri tersebut pergi," ungkapnya.
Dadan menjelaskan bahwa memang saat mantri mengobati orangtuanya lagi tidak ada keluar, namun mendapatkan keterangan dari bapaknya bahwa mantri udah datang mengobati sambil marah-marah.
Merasa tidak enak bapaknya malah dimarahi mantri Arif, yang masih satu warga Desa Kertahayu.
Pada hari yang sama juga, sekitar pukul 20.00 Dadan berangkat menuju rumah mantri Arif untuk meminta klarifikasi dan penjelasan.
Saat kerumahnya yang bersangkutan tidak ada, namun Dadan menunggunya.
Sekitar pukul 23.00, Arif datang bersama teman-temanya, ada 9 orang.
saat itu diklarifikasi namun malah terjadi percekcokan. Hingga dengan spontan mereka memukul Dadan hingga babak belur.
"Dadan setelah terluka ringan di pelipis, kepala dan Dadan langsung menuju Polsek Pamarican dan melaporkan kejadian tersebut," jelasnya.
Galih menceritakan dari pelaporan itu bahwa oknum ASN dari tenaga kesehatan telah diamankan ke Polres Ciamis pada Sabtu( 24/04/21).
Namun dapat info baru satu orang, sementara teman mantri yang lain belum ada panggilan.
"Jadi untuk kejadian ini saya prihatin, kenapa oknum kesehatan mengobati marah-marah. Kalau memang tidak mau jangan melayani sekalian, daripada marah-marah kepada orang yang sakit," sesalnya.
Pada dasarnya, kata Galih, bahwa Dadan sebagai keluarga dari Gibas juga kalau memang ada dokter lain akan manggil yang lain.
"Makanya kami mendesak kepada kepolisian segara tangkap yang lainya, saya juga meminta kepada dinas kesehatan, agar menindak tegas oknum tersebut," pintanya.
Dihubungi terpisah Kasat Reskrim Polres Ciamis, Iptu Afrizal Wahyudi Achmad mengatakan bahwa persoalan tersebut sedang dalam proses penyelidikan. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: