Belasan Eks Napi Teroris di Kota Tasik Jadi Pembudidaya Ikan Tawar

Belasan Eks Napi Teroris di Kota Tasik Jadi Pembudidaya Ikan Tawar

KOTA TASIK - Para mantan nara pidana teroris (Napiter) dari Yayasan Ansharul Islam di Kota Tasikmalaya mendapatkan bekal ilmu wirausaha.

Kamis (22/04/21) sore, eks napiter ini secara resmi mulai mendapatkan pelatihan budidaya ikan air tawar di UPTD Balai Benih Ikan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) di Kecamatan Indihiang.

"Jadi kita Alhamdulillah bersama-sama Polres Tasikmalaya Kota dan juga Densus 88 kerjasama memberikan pembinaan kepada teman-teman eks Napiter," ujar Kepala DKP3, Tedi Setiadi kepada wartawan.

"Jumlah teman-teman eks napiter yang mengikuti pelatihan ini kalau tak salah 14 orang. Lamanya sekitar 6 bulan. 2 bulan di pembenihan, 4 bulan di pembesaran," sambungnya.

Dia menjabarkan, para eks napiter ini diharapkan bisa mengikuti secara seksama pelatihan ini, sehingga mereka bisa menjadi wirausaha dengan melakukan budidaya perikanan ini.

"Jadi setelah kembali ke masyarakat bisa melakukan budidaya ikan secara mandiri. Kegiatan ini dipantau kita kemudian dari tim Densus juga. Budidaya ikan Nila di 2 kolam. Dengan per kolam 1 kintal ikan Nila," bebernya.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan menuturkan, pelatihan kewirausahaan budidaya ikan ini adalah kerjasama pihaknya, Densus 88 dan Pemkot Tasik melalui DKP3. 

"Ini dalam rangka memberikan bimbingan kepada eks napiter dari sisi perekonomian. Yang diharapkan nanti bisa memberikan keahlian untuk para eks napiter menjadi pembudidaya ikan dan hasilnya untuk mereka," tuturnya.

Tambah Doni, nantinya eks napiter ini tak terkucilkan dan bisa kembali ke masyarakat beraktivitas seperti biasa. 

Serta ditambah bekal punya keahlian budidaya ikan.

"Jadi kita berikan juga kedamaian. Selain memberikan dampak perekonomian mereka juga memberikan pemahaman bahwa pemerintah ada dan peduli kepada mereka," tambahnya. 

Pengurus Yayasan Ansharul Islam, Ikbal Muhamad menandaskan, pihaknya merangkul para eks napiter ini agar mereka bisa mendapatkan kembali kehidupan di masyarakat. 

"Dan ini salah satu bentuk pembinan supaya jadi bekal punya keahlian untuk menggerakan roda ekonominya. Jadi mereka memiliki jiwa kewirausahaan," tandasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: