Bansos Covid-19 Kota Tasik Diduga Ditilap, Setelah Ramai Baru Diberikan ke Penerima

Bansos Covid-19 Kota Tasik Diduga Ditilap, Setelah Ramai Baru Diberikan ke Penerima

TASIK — Warga di salah satu pemukiman di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya mendapati adanya penggelapan bantuan Covid-19. Pihak kelurahan pun langsung bergerak untuk mengroscek adanya persoalan tersebut.


Dari sumber Radar di wilayah setempat, hal ini bermula ketika sebagian warga tidak mendapat undangan untuk pencairan dana. Mereka diberi tahu jika kali ini mereka tidak mendapat jatah. ”Karena tidak semuanya dapat,” ungkap pria yang enggan disebutkan namanya itu kepada Radar, Senin (19/4/2021).

Namun demikian, pihak RT/RW meminta KTP asli dengan alasan akan mengupayakan agar bantuan bisa diterima. Tetapi, pada akhirnya bantuan tersebut memang tidak bisa didapat. “Ada yang memang ngasih (KTP) ada yang enggak,” ujarnya.

Sejumlah warga dan mengecek ke Kantor Pos yang mendistribusikan bantuan tersebut. Dari tiga nama yang dicek, satu tidak kebagian jatah karena sudah menerima PKH (Program Keluarga Harapan), satu kebagian namun belum ada pengambilan (yang sempat diminta KTP, Red), dan satu lagi sudah ada yang mengambilnya. ”Ada bukti pengambilan tanggal 16 April 2021, lengkap dengan foto orang yang mengambilnya,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, sempat membuat kegaduhan di Kantor Pos. Setelah persoalan ini muncul di lingkungan masyarakat, pada akhirnya uang bantuan itu diserahkan kepada penerimanya. “Anehnya lagi dulu kan tidak bisa dikolektifkan pengambilan bantuan tersebut, kenapa sekarang bisa,” terangnya.

Sementara itu, Lurah Tamanjaya Tedi Setiadi menjelaskan bahwa di pencairan bantuan Kemensos kali ini tidak semuanya dapat. Ini kebijakan langsung dari Kemensos yang menentukan siapa saja yang menerimanya. “Kalau kelurahan kan tidak punya kewenangan,” katanya.

Namun terkait ada yang menggelapkan atau menilap bansos untuk warga, pihaknya tidak tahu menahu. Dia pun akan melakukan pengecekan ke masyarakat untuk memastikannya. “Akan saya cek dulu, nanti saya informasikan lagi,” terangnya.

Tedi menegaskan sejak awal bansos ini disalurkan kepada masyarakat, dia mewanti-wanti agar tidak ada permainan. Terlebih ada orang yang sampai menilap bantuan untuk warga. “Saya sudah ingatkan jangan main-main dengan bantuan ini,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah penerima bantuan sosial untuk warga yang terdampak Covid-19 mendatangi Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Kamis (15/4/2021). Mereka mempertanyakan bantuan yang tidak lagi didapatkan.

Bantuan dari pemerintah tersebut, masih diharapkan oleh penerimanya. Sehingga ketika ada hal yang dinilai jangga, mereka pun langsung bereaksi.

Salah satunya yakni Saeful Hidayat (30), warga Cibeurih Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang. Dia mengatakan bahwa tetangga-tetangganya sudah menerima bantuan tersebut. “Tapi anehnya saya tidak juga dipanggil untuk pencairan bantuan,” ungkapnya kepada Radar, kemarin.

Dia sempat mendatangi kelurahan dan juga Kantor Pos, namun tidak juga mendapat jawaban. Lalu, dia diarahkan untuk mempertanyakan hal tersebut ke Dinas Sosial. “Di sini pun kami belum dapat kejelasan,” ujarnya.

Pria yang kesehariannya menyediakan jasa jahit pakaian itu sangat membutuhkan bantuan tersebut untuk menghidupi keluarganya. Karena tidak bisa dipungkiri pandemi masih merusak perekonomian keluarganya. “Kan dampak Covid-19 bukan hanya kepada warga miskin saja,” katanya.

Hal serupa juga dialami oleh Adang Rusman (24), buruh bangunan yang kini menganggur itu sejak pandemi mengandalkan bantuan pemerintah itu. Dia pun kaget ketika tetangga-tetangganya sudah menerima bantuan. “Yang biasa bareng sama saya sudah pada dapat, kenapa saya belum juga,” terangnya.

Adang sempat menanyakan ke pihak Kantor Pos yang bertugas melakukan distribusi. Namun, dia pun diarahkan ke Dinas Sosial untuk menemui pegawai bernama Uuf agar mendapat kejelasan. “Tadi yang datang ke sini lumayan banyak, sepertinya memang tidak sedikit yang nasibnya sama dengan saya,” terangnya.

Warga Gunung Salem Kelurahan Lengkongsari Kecamatan Tawang itu sempat mengecek secara online. Tetapi ternyata website tersebut tampaknya sedang ada masalah sehingga tidak bisa dibuka seh. “Saya perlu kejelasan, apa sudah dicoret atau ada keterlambatan pencairan,” terangnya.(rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: