Pedagang Musiman Mulai Menjamur di Dadaha Kota Tasik, Harus Ada Petugas Jaga

Pedagang Musiman Mulai Menjamur di Dadaha Kota Tasik, Harus Ada Petugas Jaga

CIHIDEUNG — Di hari pertama bulan Ramadan, beberapa lokasi di Kota Tasikmalaya mulai diisi oleh pedagang musiman, Selasa (13/4/2021). Satgas di minta untuk lebih memperhatikannya supaya protokol kesehatan (prokes) terjaga dan mencegah gangguan lainnya.


Salah satunya di lapangan upacara Dadaha, yang sudah mulai menjadi lapak bagi para pedagang. Dari mulai jajanan takjil sampai camilan hingga makanan untuk santapan buka puasa tersaji di lapangan tersebut.

Salah seorang pedagang minuman dingin, Asep Septian (36), mengaku mencoba mengais rezeki di bulan Ramadan ini. Karena dalam kondisi ekonomi sulit, kebutuhan tidak bisa dihindari. “Bagaimana pun anak istri tetap butuh makan,” ujarnya kepada Radar.

Adanya lapak-lapak pedagang di kawasan tersebut, kata dia, tentunya memancing warga yang ngabuburit untuk singgah. Mereka membeli makanan dan minuman untuk kebutuhan buka puasa.


Seperti halnya Hendra Suhendra (32), yang mengatakan bahwa keberadaan pedagang musiman sangat membantu. Pasalnya, tidak semua warga punya waktu untuk pulang dan membuat hidangan sendiri.

“Apalagi yang kerja pulang sore, lumayan lelah kalau harus menyiapkan buat buka puasa,” katanya.

Disinggung potensi penularan Covid-19, menurutnya, tidak perlu dikhawatirkan selama pakai masker dan rajin cuci tangan. “Kita optimis saja jangan sampai ada penularan,” terangnya.

Namun demikian, dia berharap lapak pedagang bisa lebih ditata dan ditertibkan. Supaya tidak sampai mengganggu lalu lintas mengingat masih ada pedagang di sekitar jalur Dadaha. “Belum lagi masih ada yang parkir,” paparnya..

Sekretaris Karangtaruna Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman mengatakan pedagang di jam ngabuburit bukan untuk diusir. Meskipun di masa pandemi, mereka akan tetap bekerja demi menghidupi keluarga mereka. “Susah kalau harus ditiadakan,” katanya.

Hanya saja, Satgas harus bergerak dengan maksimal melakukan pengawasan. Sehingga ketika ada pedagang dan pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan bisa diingatkan. “Idealnya ada petugas yang ditempatkan di lokasi-lokasi keramaian,” pungkasnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: