Hamil 8 Bulan, ABG Anak Punk Nyaris Bunuh Diri, Ini Kondisinya..
Reporter:
agustiana|
Rabu 07-04-2021,10:20 WIB
SLAWI - Tragis nasib yang menimpa anak baru gede (ABG) sebut saja Daun, warga Desa Pagedangan, Kecamatan Adiwerna, Tegal.
Di tengah depresi berat akibat hamil di luar nikah, bocah yang sudah bergabung dengan komunitas anak punk ini nyaris bunuh diri disebuah lahan kosong Pedukuhan Pener, Kecamatan Kramat.
Beruntung, niatnya dapat digagalkan seorang bidan desa yang bekerja di Puskesmas Bangun Galih, Tegal.
Daun sempat dirawat di rumah bidan tersebut, sebelum akhirnya diserahkan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2 dan KB) Kabupaten Tegal.
Kepala Dinas P3AP2 dan KB Kabupaten Tegal Elliya Hidayah didampingi Sekretaris Dinas Teguh Mulyadi membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, bidan desa yang bekerja di Puskesmas Bangungalih menyerahkan Daun agar bisa mendapatkan perawatan intensif dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini Daun dititipkan di rumah singgah Trengginas milik Dinas Sosial untuk mendapatkan penanganan secara psikologis.
“Kami juga datangkan tenaga psikiateruntuk memberikan diagnosa yang jelas. Agar solusi yang nantinya kita tempuh sesuai dengan yang dibutuhkan,” ujarnya seperti dikutip dari Radar Tegal, kemarin.
Kondisi Daun kini sedang hamil delapan bulan dan sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL). Bayi yang dikandungnya akan lahir di bulan Mei 2021 mendatang.
Daun merupakan bungsu dari empat bersaudara. Ibunya sudah meninggal dunia sejak korban berusia dua tahun.
Dari penuturannya, dia sudah bergabung dengan komunitas anak punk sejak masih duduk dibangku kelas V di sebuah Madrasah Ibtidaiyah.
"Bapaknya sempat mendatangkan guru les agar sang anak bisa tetap belajar di jalur yang benar," cetusnya.
Pihaknya berupaya untuk menyelamatkan jabang bayi yang dikandingnya dan juga masa depan Daun.
Semula, Daun mengaku malu untuk pulang ke rumah dalam kondisi seperti ini. Dia berupaya agar nantinya korban tidak dirundung oleh lingkungan, serta memulihkan trauma yang sempat dialaminya setelah bertahun-tahun bergumul dengan komunitas anak punk.
"Setelah nanti bayi yang dikandungnya bisa dilahirkan dengan selamat. Kami baru akan melangkah dengan siapa saja korban bergaul dan berupaya agar korban siap kembali ke rumah," ungkapnya.
Dia juga berharap masyarakat nantinya bisa membuang stigma negatif terhadap Daun dan tidak mengucilkannya ketika yang bersangkutan pulang ke rumah.
“Setelah melahirkan nanti, harapan kami bayi dan ibunya sehat. Kami akan bekerjasama dengan Unit PPA Reskrim Polres Tegal untuk melacak siapa yang patut bertanggung jawab atas kehamilan korban,” tegasnya. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: