Korban Penipuan Modus MBG di Tasikmalaya Lapor Polisi

Moena Rosliana, salah satu korban dugaan penipuan berkedok Makan Bergizi Gratis (MBG) memperlihatkan surat laporan di halaman Polres Tasikmalaya Kota, Sabtu 1 Januari 2025. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sejumlah korban dugaan penipuan berkedok Makan Bergizi Gratis (MBG) melaporkan kasus tersebut ke Polres Tasikmalaya Kota, Sabtu 1 Januari 2025.
Tiga dari 35 korban mendatangi Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota untuk melaporkan oknum dari salah satu paguyuban yang diduga melakukan penipuan dengan mencatut program MBG.
"Saya datang untuk membuat laporan ke polisi. Kami hanya mengikuti arahan dari pihak berwenang," ujar Moena Rosliana (35), salah satu korban kepada wartawan.
Moena menerangkan, korban penipuan ini tersebar di beberapa daerah, yakni 35 orang di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, 80 orang di Ciamis, serta 65 orang di Banjar.
BACA JUGA:Asus Zenfone 12 Ultra Akan Bawa Fitur AI, Penggunaan Jadi Lebih Interaktif
Ia menceritakan awal ketertarikannya menjadi supplier MBG setelah mendapat tawaran dari paguyuban tersebut.
"Saya dikenalkan oleh rekan yang punya koneksi ke paguyuban ini. Mereka menjanjikan kami bisa masuk program MBG. Pertemuan rutin diadakan dua minggu sekali, tapi setelah kami membayar berbagai biaya, mereka hilang kontak," terangnya.
Moena mengaku merugi hingga Rp 17 juta hanya untuk membayar sertifikat halal dan bimbingan teknis (bimtek).
"Saya dan ibu saya sudah membayar Rp 17 juta untuk satu dapur. Itu belum termasuk biaya pembangunan dapur yang mencapai Rp 300 juta serta peralatan senilai Rp 800 juta," tambahnya.
BACA JUGA:Rekomendasi Drone Bawah Air Terbaik Dengan Kamera 4K, Menjelajahi Dunia Bawah Laut Jadi Lebih Mudah
Karena tidak ada itikad baik dari pihak terduga pelaku, para korban akhirnya melapor ke polisi.
"Kami berharap hak kami dikembalikan lewat musyawarah, tapi karena tidak ada niat baik dari mereka, kami putuskan untuk melapor," tegas Moena.
Saat ini, pihak kepolisian masih meminta keterangan dari para korban untuk mendalami kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: