Peternak Sapi di Tasikmalaya Terancam Gagal Panen Idul Adha Akibat Wabah PMK
Tim Petugas Kesehatan Hewan saat melakukan pengecekan sapi di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meluas di Kabupaten Tasikmalaya, mengancam keberlangsungan usaha peternak sapi jelang Idul Adha.
Hingga Kamis 9 Januari 2025, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya mencatat 503 kasus terkonfirmasi, dengan 61 ekor sapi mati dan 41 ekor dipotong paksa.
Rudi (48), peternak sapi asal Cipatujah, mengaku telah kehilangan tiga ekor sapi akibat wabah tersebut.
"Masih ada beberapa sapi yang sakit, tapi kondisinya mulai membaik. Namun untuk Idul Adha kali ini, saya tidak bisa panen karena stok sapi habis," ujarnya, Jumat 10 Januari 2024.
BACA JUGA:Dua Anak di Bawah Umur Menjadi Korban Rudapaksa di Cikalong Kabupaten Tasikmalaya, Begini Modusnya
Selain kehilangan ternak, Rudi menghadapi kesulitan finansial untuk membeli sapi baru.
"Modal sudah habis, waktu persiapan juga terlalu singkat. Kami sangat membutuhkan bantuan atau kompensasi," katanya.
Minim Sosialisasi dan Dukungan
Rudi juga menyoroti kurangnya edukasi dan bantuan dari Dinas Pertanian dalam penanganan wabah ini.
"Tidak ada sosialisasi atau vaksin PMK dari dinas. Kami mengobati sapi dengan cara herbal," keluhnya.
Menurutnya, petugas dinas lebih fokus pada peternak besar atau binaan resmi, sementara peternak kecil seperti dirinya tidak mendapatkan perhatian memadai.
"Kami harus bertindak sendiri tanpa pendampingan," tambah Rudi.
Upaya Penanggulangan Wabah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: