Mengapa Manusia Sering Sulit Bersyukur? Begini Penjelasan Gus Baha

Mengapa Manusia Sering Sulit Bersyukur? Begini Penjelasan Gus Baha

Pesan Gus Baha tentang hal-hal yang menyebabkan orang sulit bersyukur. --Foto: Tangkapan layar instagram

RADARTASIK.COM - Dalam salah satu kajiannya, Gus Baha membahas persoalan mendasar: mengapa manusia sering merasa sulit bersyukur? 

Banyak orang menganggap syukur hanya bisa muncul jika segala sesuatu berjalan sesuai harapan.

Gus Baha mengungkapkan, "Untuk syukur kok (harus) nunggu mertua baik, tetangga baik, istri baik, apa saja di sekelilingnya harus baik."

Manusia sering memasang syarat untuk bisa bersyukur. Contohnya, baru bisa bersyukur jika mendapatkan promosi, atau baru bahagia jika hidup tanpa masalah. 

Padahal, semakin banyak syarat yang dibuat, semakin sulit pula kita merasakan syukur itu sendiri.

"Keinginan berlebihan ini menjadikan kita lupa, ada hal-hal yang paling kita butuhkan, yaitu oksigen (dan) kita boleh nempati buminya Allah," jelas Gus Baha.

Seberapa sering kita mengungkapkan rasa syukur karena masih bisa bernapas? Atau karena masih bisa tinggal di bumi yang tenang tanpa bencana? Kita mungkin sibuk mengejar impian besar, tetapi lupa pada nikmat-nikmat kecil yang sebenarnya menopang hidup kita setiap saat.

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga menyinggung tentang nikmat bumi yang sering kita abaikan. Beliau mengutip firman Allah: "Alladzii ja'ala lakumul ardho firoosyan" (Allah yang menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan).

Beliau memberikan ilustrasi, "Bumi (yang) kamu tempati enak, coba kalau gempa. Apa artinya kamu menjabat, entah apa saja jabatannya, kalau bumi (mengalami) likuifaksi."

Gus Baha mengingatkan bahwa sehebat apa pun jabatan kita—baik sebagai presiden, ulama, atau pengusaha besar—semuanya tidak ada artinya jika bumi ini berguncang atau mengalami likuifaksi.

Pesan ini begitu relevan. Kita sering menganggap stabilitas hidup sebagai sesuatu yang biasa, padahal ketenangan bumi adalah nikmat besar yang jarang disyukuri.

Pesan Gus Baha menegaskan bahwa bersyukur bukan tentang memiliki segalanya, tetapi tentang menyadari nikmat-nikmat sederhana, seperti oksigen yang kita hirup atau bumi yang stabil menopang kita.

Daripada terus mengeluh dan menunggu segala sesuatu menjadi sempurna, bukankah lebih baik mulai bersyukur dari sekarang? Sebab, syukur tidak perlu menunggu waktu. Syukur cukup dimulai dengan menyadari apa yang sudah Allah berikan kepada kita.

Jika dirumuskan, kunci agar mudah bersyukur menurut Gus Baha adalah:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: