Pidato Lengkap Putin Usai Serangan Rudal Balistik ke Ukraina: Ancam Negara yang Fasilitasi Serangan ke Rusia

Pidato Lengkap Putin Usai Serangan Rudal Balistik ke Ukraina: Ancam Negara yang Fasilitasi Serangan ke Rusia

Vladimir Putin-Tangkapan Layar X-

RADAR TASIK.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin akhirnya memberikan penjelasan lengkap terkait serangan rudal balistik terbaru Rusia, Oreshnik, ke Ukraina. 

Dlam pidato kenegraannya, ia menjelaskan bahwa serangan ini merupakan respons langsung atas penggunaan senjata jarak jauh presisi tinggi seperti ATACMS, HIMARS, dan Storm Shadow oleh Ukraina, yang menurutnya didukung penuh oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Putin menuduh Barat, khususnya AS dan NATO, sebagai pihak yang memprovokasi eskalasi konflik. 

Ia mengklaim bahwa keterlibatan ahli militer Barat dalam penggunaan senjata tersebut mengubah konflik regional menjadi berskala global.

Putin juga menegaskan bahwa Rusia terus mengembangkan rudal jarak menengah dan pendek sebagai respons atas pembatalan Perjanjian INF oleh AS pada 2019. 

Rudal Oreshnik, yang baru-baru ini diuji coba, disebut mampu mencapai target dengan kecepatan yang tidak dapat dihentikan oleh sistem pertahanan udara mana pun di dunia.

Lebih jauh, Putin memperingatkan bahwa Rusia berhak menyerang fasilitas militer negara-negara yang mendukung atau memfasilitasi serangan terhadap Rusia. 

Namun, ia menekankan pentingnya melindungi warga sipil dengan memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum serangan dilakukan.

 

Berikut adalah teks lengkap pidato Putin, yang disediakan oleh Kremlin dikutip dari Russian Today:

"Saya ingin menginformasikan kepada personel militer Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, warga negara kita, teman-teman kita di seluruh dunia, dan mereka yang masih berilusi bahwa kekalahan strategis dapat dikenakan kepada Rusia, tentang peristiwa yang terjadi hari ini di zona operasi militer khusus, terutama menyusul serangan senjata jarak jauh Barat terhadap wilayah kami."

 

"Eskalasi konflik di Ukraina, yang dipicu oleh Barat, terus berlangsung, dengan Amerika Serikat dan sekutunya di NATO sebelumnya mengumumkan bahwa mereka mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh presisi tinggi mereka untuk menyerang wilayah dalam Federasi Rusia. Para ahli menyadari sepenuhnya, dan pihak Rusia telah berulang kali menekankan, bahwa penggunaan senjata semacam itu tidak mungkin dilakukan tanpa keterlibatan langsung para ahli militer dari negara-negara produsen."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: