Diky Candra Ngobeng Bareng Warga Tamansari, Silaturahmi Sambil Lestarikan Budaya
Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya Nomor Urut 4 Diky Candra bersama warga Tamansari saat ngobeng bareng, Minggu 29 September 2024 sore. rezza rizaldi / radartasik.com --
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya Nomor Urut 4 Diky Candra memiliki cara tersendiri untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Dia tak segan-segan untuk nyemplung ke kolam ikan berbaur bersama warga.
Hal itu seperti yang dilakukan pasangan Viman Alfarizi Ramadhan ini saat bersilaturahmi dengan warga Kampung Pasirsereh, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Minggu 29 September 2024 sore.
Sambil bersilaturahmi menyerap aspirasi warga, Diky melakukan ngobeng bareng. Bersama kader Partai Bulan Bintang (PBB), Diky turun ke kolam ikan. Ketua DPC PBB Ikhwan Syaffa pun turut terjun ke kolam ikan.
Ketua Pelaksana Ngobeng Bareng yang juga Kader PBB, Dian Kuswardianto mengatakan, agenda utama kegiatan jagoannya ini adalah silaturahmi dan sosialidasi dengan warga.
BACA JUGA:Gandara Group Tebar 1.100 Paket Sembako untuk Lansia di Indihiang, Yusro Dapat Pesan Khusus
"Terutama warga-warga yang di pinggir-pinggir. Jadi kita ngobeng bareng bersama Cawalkot dan Cawawalkot Tasikmalaya Viman-diky. Kebetulan Kang Diky dari PBB," ujarnya.
"Yang utama mungkin lebih dekat dengam warga. Jadi persaudaraannya lebih terjalin, bahwa wali kota dan wakil wali kota dari kita itu merakyat," sambungnya.
Saat ngobeng bareng ini, pihaknya menurunkan hampir 2 kuintal ikan air tawar berbagai jenis. Seperti Bawal, Lele dan Emas. Ada doorprize bagi warga yang berhasil menangkap ikan paling besar.
"Ya kita sangat optimis menang. Karena kang Diky Candra itu dari tahun 2017 sudah kita kawal. Jadi masyarakat memang sudah dekat dengan Kang Diky," terangnya.
BACA JUGA:Kisruh KNPI Pangandaran: DPK dan OKP Desak Provinsi Ambil Alih Kepengurusan
Sementara itu Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya Nomor Urut 4 Diky Candra mengakui, ngobeng balong ini sebenarnya disebut juga ngabeudahkan, dan macam-macam sebutannya.
"Sebenarnya ini sejarah di mana ketika dulu misalnya para petani sedang panen diadakan acara seperti ini untuk merekatkan hubungan masyarakat dengan warga yang lainnya," tuturnya.
Dirinya memang sempat khwatir ngobeng ini hilang karena perkembangan zaman. Maka dirinya selain berbaur dengan masyarakat untuk sosialisasi juga ngamumule budaya khas Tasikmalaya bahkan mungkin Jawa Barat.
"Ngobeng ini adalah informasi budaya yang jangan terlewatkan. Jadi mudah-mudahan budaya-budaya kesundaan ini bisa terus jalan dan lestari," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: