Unsil Dorong Inovasi Produksi Gula Aren Cair dengan Teknologi Vakum Evaporator Otomatis

Unsil Dorong Inovasi Produksi Gula Aren Cair dengan Teknologi Vakum Evaporator Otomatis

Dosen Unsil dan Mitra UKM SIRIN di Desa Salawu Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya saat pelatihan inovasi teknologi produksi gula aren cair berbasis penahanan termal pada vakum evaporator. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - UKM SIRIN di Desa Salawu, Kecamatan Salawu, Kabupaten TASIKMALAYA, selama ini memproduksi gula aren cetak secara tradisional dengan memanaskan nira aren di wajan besar di atas tungku kayu bakar atau gas. 

Proses ini memakan waktu hingga 8 jam untuk menghasilkan 4 kg gula cetak dari 20 liter nira, dengan konsumsi kayu bakar mencapai 1 kubik per hari. 

Produksi rata-rata gula cetak mencapai 2,9 ton per bulan, dengan konsumsi kayu bakar sekitar 1.050 kubik.

Namun, konsumsi kayu bakar yang tinggi membuat biaya produksi melampaui nilai jual gula cetak, menyebabkan petani aren mengalami kerugian, meskipun tidak disadari karena kayu bakar diambil dari kebun sendiri. 

BACA JUGA:Mengelola Keuangan di Usia 40an, Cara Terhindar dari Krisis Finansial

Jika praktik ini terus berlanjut, penggunaan kayu hutan sebagai bahan bakar akan menjadi pilihan, berpotensi merusak lingkungan.

Aripin, dosen Universitas Siliwangi (Unsil) yang memimpin kegiatan pengabdian kepada masyarakat, menjelaskan bahwa gula aren cair memiliki potensi meningkatkan efisiensi produksi. 

Pengolahan gula cair lebih praktis dan hemat energi dibandingkan gula cetak, yang memerlukan pemanasan ulang untuk penggunaannya. Dari segi produksi, gula cair juga lebih hemat energi karena tidak perlu mengalami proses kristalisasi.

"Namun, biaya bahan bakar dan kontrol suhu yang kurang optimal dalam proses produksi tradisional masih menjadi kendala," paparnya.

BACA JUGA:BJB Minta Pegawai Outsourcing Pemkot Tasikmalaya dengan Saldo Rp 7,8 Miliar Segera Lapor untuk Klarifikasi

Untuk mengatasi masalah ini, Unsil memperkenalkan vakum evaporator dengan sistem kontrol suhu otomatis yang menjaga suhu tetap konstan, sehingga gula aren cair yang dihasilkan bebas cacat. 

Pelatihan pembuatan gula aren cair ini diadakan pada 24-25 Agustus 2024, dengan 10 peserta dari UKM SIRIN. Pelatihan ini mencakup teori, praktik, dan pendampingan teknis hingga 12 September 2024.

Masyarakat yang selama ini fokus pada produksi gula cetak, mulai tertarik pada peluang produksi gula cair karena jangkauan pasarnya yang lebih luas. 

Peserta pelatihan optimis bahwa teknologi baru ini akan mendorong kemandirian usaha dan meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan keluarga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: