Aisyiyah Dorong Peningkatan Akses Difabel ke Dunia Kerja di Kota Tasikmalaya
FGD yang diinisiasi PD Aisyiyah Kota Tasikmalaya mendiskusikan Refresh Penyedia Layanan Kerja bagi Difabel, belum lama ini 30 Agustus 2024. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Program inklusi bagi penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah.
Organisasi ini menginisiasi peningkatan soft skill dan praktek magang untuk membantu para penyandang disabilitas mencapai kemandirian.
Ketua Aisyiyah Kota Tasikmalaya, Sunanih MPd, menegaskan bahwa program tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan para difabel ke dunia kerja, sehingga mereka bisa mandiri melalui pengalaman langsung.
Hal ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyedia Layanan Kerja bagi Difabel yang diadakan di Cihideung pada 29-30 Agustus 2024.
BACA JUGA:Dandim 0612/Tasikmalaya Buka Kegiatan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa 2024 di Setianegara
Sunanih menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif Pengurus Pusat Aisyiyah yang diimplementasikan di tujuh daerah, termasuk Kota Tasikmalaya.
"Kami berharap adanya kolaborasi kuat dari berbagai pihak agar program ini berkelanjutan dan para difabel dapat mandiri," ujarnya, Sabtu 31 Agustus 2024.
Selain pelatihan, program ini mendorong penyandang disabilitas untuk magang langsung di perusahaan, guna mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari.
Dewi Pratriasari Sutarya, Pranata Kerja Ahli Pratama dari Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, mengapresiasi langkah Aisyiyah.
BACA JUGA:3 Cara Terbaik Membersihkan Bulu Kucing yang Menempel di Pakaian dan Karpet
Menurutnya, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun, ia mengakui masih banyak perusahaan yang belum memahami kewajiban mempekerjakan difabel.
Data Dinas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa hingga Agustus 2024, terdapat lima pencari kerja difabel yang sedang dalam proses bekerja di sektor manufaktur di Kota Tasikmalaya.
Tantangan lainnya adalah mayoritas penyandang disabilitas hanya lulusan SMA, serta kurangnya edukasi bagi perusahaan terkait kewajiban mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: