Viman Alfarizi Ramadhan Buka-Bukaan Politik Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya di Radar TV, ini Detailnya

Viman Alfarizi Ramadhan Buka-Bukaan Politik Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya di Radar TV, ini Detailnya

Kandidat Bacawalkot Tasikmalaya dari Partai Gerindra untuk di Pilkada 2024, Viman Alfarizi Ramadhan memaparkan pandanganya dalam Buka-Bukaan Politik di Studio Radar TV, Kamis 22 Agustus 2024 sore. rezza rizaldi / radartasikmalaya.com--

BACA JUGA:SORE INI PSIS Semarang Ditantang Juara Liga 2 PSBS Biak, Barnabas Sobor Bocorkan Kelemahan Laskar Mahesa Jenar

Karena, kalau berbicara SDM hanya mengandalkan kemampuan Kota Tasikmalaya untuk waktu 5 tahun memimpin adalah hal yang sulit. 

“Maka ketika kita bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dibarengi dengan kearifan lokal serta kreativitasnya maka akan mencetak SDM yang unggul. Ditambah lagi dengan fungsi pesantren sebagai pusat ilmu agama dan pengetahuan harus dikolaborasikan,” paparnya.

Julukan Kota Santri

Viman mengaku Kota Tasikmalaya adalah Kota santri sudah menjadi julukan yang melekat. Kota Tasikmalaya adalah Kota Resik, Kota Tasikmalaya adalah Mutiara dari Priangan Timur juga melekat. 

BACA JUGA:Ribuan Massa di Kota Tasikmalaya Serbu DPRD, Tuntut DPR RI Jalankan Putusan MK Terkait Syarat Pilkada

“Saya setuju dengan julukan Kota Tasikmalaya adalah Kota Santri. Tapi kita harus lebih menyasar ke mental dan ahklak yang yantri,” ucapnya. 

Masalah penyakit masyarakat yang masih muncul hingga kini seperti minuman keras, LGBT, narkoba dan prostitusi, maka penuntasannya harus diawali dari demografi Kota Tasikmalaya. 

“Di mana Kota Tasikmalaya ini pendudukanya sebanyak 60 persen adalah anak muda. Jadi bagaimana Milenial, Gen Z dan Alpa ada di sana. Pola pendekatan lewat dakwah dengan lebih kreatif,” katanya. 

Sebab dengan kondisi demografi seperti itu maka pemerintah harus bisa masuk siarnya dengan kreatif. Seperti di beberapa daerah lain sudah ada.

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Persib, Dua Pemain Andalan Bojan Mulai Pulih Jelang Lawan Arema FC Salah Satunya Marc Klok

“Ya contohnya hijrahfest. Lalu bagaimana kita bisa mengangkat sumber daya pesantren ini lebih atensi dan masuk ke demografi. Sehingga pada akhirnya Kota Tasikmalaya ini tak hanya Kota Santri tapi juga mental dan akhlaknya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: