Menjelajahi Trek Dadaha Kota Tasikmalaya di Malam Hari: Gelap, Sepi, dan Butuh Sentuhan Perbaikan
Warga saat berolahraga malam hari di Dadaha Kota Tasikmalaya, belum lama ini 10 Agustus 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Malam hari menjadi waktu yang ideal bagi sebagian orang untuk berolahraga, terutama bagi mereka yang sibuk sepanjang hari.
Salah satu aktivitas yang banyak diminati adalah lari. Di Kota Tasikmalaya, Kompleks Sarana Olahraga Dadaha menjadi salah satu tempat favorit bagi para pelari malam.
Intan Aulia Lestari, seorang pegawai bank berusia 25 tahun, adalah salah satu penggemar lari malam di Dadaha.
Bagi Intan, lari bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga sarana untuk menjaga kesehatan mentalnya.
BACA JUGA:Dadang Solihat Resmi Diusung Gerindra untuk Pilkada 2024 Kabupaten Pangandaran, Konstalasi Berubah?
“Awalnya, saya mulai berlari bukan untuk kesehatan fisik, tapi lebih untuk kesehatan mental,” ujarnya, kemarin Sabtu 10 Agustus 2024.
Lari adalah olahraga yang sederhana dan murah, serta bisa dilakukan kapan saja. Menurut Intan, aktivitas ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatkan produksi hormon kebahagiaan dalam tubuh.
“Berlari bisa membuat kita merasa lebih bahagia,” katanya.
Meski waktunya terbatas, Intan selalu menyempatkan diri berlari setiap Sabtu atau Minggu sore di Dadaha.
“Saya biasanya mulai berlari sore hari dan selesai saat malam tiba, karena di hari kerja saya sibuk, dan Sabtu pagi digunakan untuk urusan rumah,” jelasnya.
Saat senja mulai menyelimuti Dadaha, Intan memulai larinya. Trek sepanjang 620 meter yang dikelilingi pohon rindang itu menawarkan suasana yang tenang namun sedikit gelap.
“Penerangannya ada, tapi lebih redup. Ada lampu putih dan kuning, tapi pandangan jadi agak terbatas,” ungkapnya.
Meskipun gelap, Intan tetap bersemangat mencapai target larinya sejauh 6 kilometer. Ia menikmati setiap langkahnya di tengah suasana malam yang sunyi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: